Sabtu 02 Jan 2021 23:39 WIB

Dengan Mobil Listrik, Jakarta-Bali Cuma Rp 200 Ribu

Erick Thohir menegaskan kesiapan Indonesia jadi pemain utama industri mobil listrik

Menteri BUMN Erick Thohir sedang mengisi daya kendaraan listrik di stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, Sabtu (2/1/2021).
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir sedang mengisi daya kendaraan listrik di stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, Sabtu (2/1/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Era mobil listrik telah tiba dan Indonesia siap menjadi salah satu pemain utamanya. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan optimismenya atas industri kendaraan listrik bagi Indonesia.

Erick Thohir pun melakukan pengecekan sejumlah fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) sambil menguji coba mengendarai mobil listrik.

Erick mengatakan perihal kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik.

"Hari ini saya mencoba mengendarai mobil listrik dan mengecek kesiapan stasiun pengisian kendaraan listrik di Bali. Mobil listrik ini sudah dicoba oleh tim PLN dari Jakarta ke Bali, yang apabila dengan BBM (bahan bakar minyak) ongkosnya adalah Rp 1,1 juta, maka dengan mobil listrik hanya Rp 200 ribu. Hal ini tentunya sangat menghemat terutama di masa pandemi seperti ini,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir melakukan pengecekan fasilitas stasiun pengisian mobil listrik (charging station) di Denpasar, Bali, Sabtu (2/1/2021). - (Dok Kementerian BUMN)

 

Menteri BUMN menjelaskan bahwa mobil listrik punya banyak manfaat. Tak hanya manfaat bagi ekonomi melainkan manfaat bagi lingkungan. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

“Mobil listrik lebih ramah lingkungan. Emisi yang dihasilkan lebih rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak, sehingga akan mengurangi polusi udara dan juga polusi suara. Bahkan PLN memberikan diskon 30 persen untuk isi daya di malam hari,” jelas Erick.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement