Jumat 01 Jan 2021 01:10 WIB

Bagaimana Nasib Gym di 2021?

Bisnis gym terpukul parah sejak pandemi Covid-19.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah warga melakukan aktivitas olahraga di salah satu pusat kebugaran di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (27/8). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbolehkan pusat kebugaran untuk beroperasi kembali pada masa PSBB transisi dengan syarat, kapasitas 50 persen dan tibak membuka kelas atau pelatihan bersama dengan ruang kelas yang intensitas pertemuannya tinggi.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga melakukan aktivitas olahraga di salah satu pusat kebugaran di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (27/8). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbolehkan pusat kebugaran untuk beroperasi kembali pada masa PSBB transisi dengan syarat, kapasitas 50 persen dan tibak membuka kelas atau pelatihan bersama dengan ruang kelas yang intensitas pertemuannya tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kegiatan olahraga di gym tampak seperti mimpi setelah hampir satu tahun menjaga jarak dan peringatan untuk menghindari latihan dalam ruangan dengan orang lain diberlakukan. Jika tahun 2020 adalah mimpi buruk untuk industri klub kesehatan, bagaimana nasib gym dan pecintanya pada 2021?

Para ahli memperkirakan, vaksin Covid-19 berarti segalanya tidak hanya akan kembali normal, tetapi menandai dimulainya ledakan untuk kembali ke gym. Sebab, orang-orang haus untuk kembali ke rutinitas kebugaran, seperti sebelum virus corona hadir.

Baca Juga

Mantan Presiden American College of Sports Medicine dan penulis utama Survei Tren Kebugaran Seluruh Dunia untuk 2021 Walter Thompson memperkirakan ada efek "rebound besar" untuk klub kesehatan pada kuartal ketiga tahun depan. Hal ini diyakini terjadi setelah orang-orang kembali meramaikan gym.

photo
Seorang perempuan memakai masker saat berolahraga di gym. - (REUTERS/Ahmed Yosri)

"Bisnis gym akan kewalahan. Saya sangat optimis tentang apa yang akan terjadi pada industri kebugaran pada tahun 2021," kata Thompson, dilansir Today pada Kamis (31/12).

Menurut Thompson, orang-orang akan ingin kembali ke gym tidak hanya untuk berolahraga. Mereka juga ingin bertemu orang-orang, untuk bersosialisasi seperti yang mereka lakukan sebelum Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement