Jumat 25 Dec 2020 01:33 WIB

Xi Jinping Mulai Resah dengan Dominasi Alibaba

Partai Komunis China mengumumkan penyelidikan anti-monopoli terhadap Alibaba Group.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Nidia Zuraya
Alibaba
Foto:

Ant menawarkan layanan mulai dari perbankan hingga asuransi dan sekuritas, menghubungkan pengguna dengan bank milik negara dan lembaga lain.

Adapun, perusahaan tersebut mempromosikan dirinya sebagai merk teknologi, bukan lembaga keuangan. Keputusan untuk menghentikan penawaran sahamnya menyarankan regulator menolaknya dan mungkin meminta Ant untuk berbagi risiko terkait pinjaman dan menegakkan kontrolnya sendiri.

Para pemimpin komunis mencoba untuk mengurangi risiko keuangan karena lonjakan utang memicu kekhawatiran tentang kemungkinan krisis keuangan dan membuat lembaga pemeringkat internasional memangkas peringkat kredit Beijing untuk pinjaman pemerintah.

"Anda mengancam kelangsungan hidup bank-bank milik negara," kata Lun. "Itu tidak bisa terjadi, jadi pemerintah harus menindak."

Pertumbuhan eksplosif perdagangan online secara dramatis meningkatkan pilihan bagi pembeli China, terutama di kota-kota dan pedesaan dengan sedikit pilihan ritel.

China memiliki populasi pengguna internet terbesar di dunia dengan 940 juta, menurut data pemerintah. Sebagian besar publik menggunakan e-commerce dan layanan online lainnya, memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan internet dalam ritel, hiburan, dan industri lainnya.

Partai yang berkuasa juga memperketat pembatasan pengumpulan dan penggunaan informasi pribadi pelanggan.

Pada hari Selasa, regulator bertemu dengan eksekutif Alibaba dan lima perusahaan internet besar China lainnya dan memperingatkan mereka untuk tidak menyalahgunakan dominasi mereka untuk mengusir pesaing melalui penggunaan kontrak eksklusif, penetapan harga predatori dan taktik lainnya, menurut pernyataan oleh Administrasi Pasar Negara.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement