Ahad 05 May 2024 21:13 WIB

Erick Optimistis Kementerian BUMN Rampungkan 99 Persen Agenda Strategis  

Menurutnya, hanya satu proyek yang meleset.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri Family Gathering Kementerian BUMN di Plaza Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad (5/5/2024).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri Family Gathering Kementerian BUMN di Plaza Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad (5/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir optimistis dapat menyelesaikan 99 persen agenda strategis tranformasi Kementerian BUMN sebelum periode Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berakhir pada Oktober mendatang. Erick meyakini, dari 88 proyek yang menjadi agenda strategis Kementerian BUMN, 87 di antaranya akan dapat diselesaikan.

Menurutnya, hanya satu proyek yang meleset, bukan karena ketidakmampuan namun karena kondisi yang tidak memungkinkan itu selesai.

Baca Juga

"Alhamdulillah dari target 88 proyek, insya Allah 87 jadi. Mungkin satu yang meleset, karena situasi yang terjadi dinamika, tapi nanti saya laporkan mungkin di ujung bulan Oktober saja," ujar Erick saat  menghadiri Family Gathering Kementerian BUMN di Plaza Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Ahad (5/5/2024).

Erick menjelaskan, saat ini sudah 82 proyek yang diselesaikan. Sehingga masih ada ada enam proyek di beberapa bulan tersisa.

"Pokoknya dari 88 itu sudah 81-82, masih ada enam, tapi ada satu yang cukup sulit untuk diselesaikan. Tapi ya tidak mungkin ya. Kita menyelesaikan pekerjaan 100 persen," ujarnya.

Erick mengatakan, tercapainya 99 persen proyek strategis ini nantinya tidak lepas dari tranformasi yang terus didorong di Kementerian BUMN. Ia pun meyakini jika tranformasi ini terus didorong akan membuat BUMN bisa bersaing dan menjadi benteng ekonomi nasional.

Erick menggarisbawahi bahwa program transformasi hanya bisa memberikan hasil yang optimal apabila dilakukan secara berkelanjutan. Proses yang terjadi di negara-negara maju, seperti China, adalah minimal 15 tahun.

"Transformasi BUMN itu tidak selesai dalam waktu lima tahun. Kalau mau benchmarking dengan China itu butuh waktu 18 tahun. Jadi kalau China yang sedemikian masif memperbaiki negaranya butuh 18 tahun, maka saya rasa tidak mungkin transformasi BUMN selesai dalam lima tahun," kata Erick.

Meski demikian, Erick mengatakan, dirinya dan jajaran pimpinan di Kementerian BUMN telah mempersiapkan blueprint BUMN sampai tahun 2034, yang berlaku hingga 10 tahun ke depan. Salah satunya memperkuat ekosistem.

Contohnya, misalnya, pupuk dan pangan kita terpisah, ke depan kita akan jadikan satu ekosistem. Karena tidak mungkin bicara pangan tanpa membahas pupuk.

"Di pupuk sendiri masih banyak kekurangan, yaitu sumber bahan baku. Kita juga bikin blueprint, kalau kita mau menjadi produsen pupuk nomor 5 bahkan nomor 3 di dunia, maka harus ada kepastian bahan bakunya. Semuanya didetailkan agar pengganti kami semua sudah punya blueprint," kata Erick.

Hal serupa yang juga dilakukan Erick adalah membahas anggaran BUMN tahun 2025, termasuk Penyertaan Modal Negara (PMN). "Dengan demikian, siapapun pengganti kami nanti akan tahu bahwa ada pekerjaan yang sedang dilakukan sebelumnya," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement