REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memproyeksikan pertumbuhan listrik khususnya wilayah Jawa Madura dan Bali bisa kembali positif. Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Haryanto WS mencatat saat ini memang pertumbuhan konsumsi listrik masih negatif imbas pandemi covid-19.
Haryanto menjelaskan hingga November 2020, secara keseluruhan penjualan listrik di Jawa, Madura, Bali (Jamali) mengalami penurunan 2 persen bila dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.
"Meski 2020, kami tumbuh negatif di Jawa, Madura, Bali. Kami optimistis 2021 tumbuh sekitar 4 persen. Nasional juga kami harapkan mulai menggeliat dan tumbuh 4-5 persen dibanding 2020," ujar Haryanto di PLN Gandul, Rabu (23/12).
Penurunan penjualan listrik telah terjadi sejak April 2020 lalu akibat dampak dari pandemi Covid-19. Bahkan beberapa wilayah di Jamali, seperti di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali mengalami penurunan penjualan listrik hingga 20-25 persen."Sebetulnya April-November penurunan cukup banyak di atas 5 persen. Tapi karena terkompensasi penjualan Januari-Maret makanya minus 2 persen," katanya.
Ia menjelaskan penjualan listrik di luar Jamali masih mencatatkan peningkatan. Hanya saja, kontribusinya hanya sebesar 30 persen dari total penjualan listrik PLN secara nasional. Haryanto berharap pertumbuhan penjualan listrik tahun depan bisa meningkat seiring pulihnya kegiatan ekonomi."Saya harap pariwisata bisa menggeliat, ada banyak turis domestik ke Bali. Kami monitor ada peningkatan beban di Bali 100 megawatt dan ini kami yakin akan tambah penjualan kami," kata Haryanto.