REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian PUPR melatih dan mempekerjakan putra-putri daerah di proyek konstruksi melalui program pelatihan kompetensi langsung kerja (PKLK). Program ini dibuat untuk membantu masyarakat dalam mencari pekerjaan di tengah melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Salah satu program PKLK yang telah dilaksanakan yaitu pelatihan dan uji sertifikasi di Kabupaten Toraja Utara. Pelatihan itu terlaksana berkat hasil kerja sama Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) III Jakarta bersama Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, dengan menggandeng LPJK Provinsi Sulawesi Selatan.
Peserta pelatihan dibatasi maksimal 25 orang sebagai bentuk menjaga protokol kesehatan. Peserta berasal dari dari masyarakat setempat di sekitar lokasi proyek kegiatan Pembangunan Jalan Poros Bua - Rantepao. Selanjutnya, peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dan uji sertifikasi akan dipekerjakan pada proyek tersebut.
"Program PKLK diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran serta mampu memberdayakan penduduk setempat untuk dapat mengambil bagian dalam pembangunan konstruksi di daerahnya, sehingga tidak lagi hanya menjadi penonton di daerahnya sendiri," kata Ketua Pelaksana PKLK BJKW III Jakarta, Indra Suhada, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/11).
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama enam hari, mulai 9-14 November 2020 yang di didampingi para instruktur profesional dari praktisi dan lembaga pelatihan terkemuka di Indonesia. Pelatihan dilanjutkan dengan uji sertifikasi pada Sabtu (14/11). Pemberian materi pelatihan cenderung langsung kepada praktek kerja di lapangan dengan menggunakan mobile training unit (MTU) yang dapat menjangkau hampir seluruh daerah.
PKLK merupakan sebuah terobosan baru Kementerian PUPR berupa program kegiatan yang membina dan melatih para calon-calon tenaga kerja potensial, khususnya penduduk setempat, untuk dididik dan dilatih agar dapat menguasai keterampilan kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dibutuhkan oleh pasar konstruksi.
PKLK juga diharapkan membantu pemerintah daerah dalam mengurangi angka pengangguran dengan cara melatih dan langsung menyalurkan peserta pelatihan ke dunia kerja konstruksi. Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Afriandi Pohan menambahkan, pemerintah akan selalu melakukan upaya agar pembangunan infrastruktur tetap berjalan, namun kesejahteraan masyarakat pun terpenuhi.