Selasa 03 Nov 2020 07:05 WIB

Garuda Indonesia Perkuat Layanan Kargo Farmasi

Penguatan kapabilitas kargo untuk dukung percepatan penanganan Covid-19.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
aruda Indonesia memastikan akan memperkuat layanan angkutan kargo farmasi. Terlebih, saat ini Garuda Indonesia sudah mendapatkan Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP).
Foto: Antara/Ampelsa
aruda Indonesia memastikan akan memperkuat layanan angkutan kargo farmasi. Terlebih, saat ini Garuda Indonesia sudah mendapatkan Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garuda Indonesia memastikan akan memperkuat layanan angkutan kargo farmasi. Terlebih, saat ini Garuda Indonesia sudah mendapatkan Pharmaceutical Certificate untuk Pharmaceutical Good Distribution Practice (GDP). Ini merupakan sertifikasi jaminan kualitas layanan angkutan kargo farmasi pertama bagi maskapai penerbangan di Indonesia.

"Hal ini tentunya menjadi komitmen berkelanjutan Garuda Indonesia dalam menunjang penguatan kapabilitas layanan pengiriman kargo," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulis yang diterima, Selasa (3/11). 

Baca Juga

Irfan mengatakan penguatan kapabilitas layanan kargo Garuda Indonesia dilakukan untuk mendukung upaya percepatan penanganan pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui kesiapan infrastruktur layanan angkutan kargo untuk pendistribusian produk farmasi, termasuk vaksin Covid-19.

Dia menuturkan, dalam rangka percepatan penanganan pandemi, dapat dilakikam dengan memastikan kesiapan infrastruktur penunjang yang mengacu pada standardisasi internasional. Khususnya dalam layanan angkutan kargo produk farmasi.  

Melalui perolehan sertifikasi GDP ini, kami harapkan akan turut mendukung langkah pengembangan bisnis yang kami laksanakan, khususnya dalam penyediaan jasa angkutan yang safe dan reliable untuk kebutuhan layanan serta distribusi kargo farmasi yang menjadi kebutuhan global pada masa pandemi ini," jelas Irfan. 

Irfan mengatakn, pendistribusian produk farmasi menjadi tantangan tersendiri karena memerlukan standar dan protokol yang ketat. Salah satunya terkait kualitas safety dan security pada cargo handling. 

Begitu huga penerapan protokol higienitas produk, dan akurasi waktu pengiriman kargo menjadi bagian penting dalam rantai distribusi produk farmasi. "Oleh karenanya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk memastikan Perusahaan telah siap menjawab berbagai tantangan tersebut, salah satunya melalui perolehan Pharmaceutical Certificate ini," ungkao Irfan. 

Irfan mengharapkan, juga berharap sertifikasi tersebut juga dapat semakin memperluas portofolio bisnis kargo Garuda Indonesia. Khususnya melalui layanan angkutan kargo farmasi yang kami proyeksikan dapat menjadi potensi pangsa pasar yang menjanjikan ke depannya.

Garuda Indonesia memperoleh sertifikasi tersebut dari serangkaian proses audit yang dilakukan oleh lembaga auditor independen Sucofindo pada Oktober 2020. Proses dilakuka. terhadap kapabilitas pengangkutan dan penyimpanan produk farmasi pada layanan kargo udara Garuda Indonesia.

Proses sertifikasi tersebut juga mengacu kepada pemenuhan 180 kriteria standardisasi World Health Organization (WHO). Standarisasi tersebut terkait dengan  Good Distribution Pharmaceutical Product and Good Storage Practices for Pharmaceutical yang meliputi prosed handling of acceptance, storage and delivery produk farmasi, hingga pelatihan GDP bagi karyawan yang terlibat di bidang warehouse serta cargo handling.

Saat ini pemerintah tengah mengupayakan dalam pembuatan vaksin Covid-19. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga tengah menyusun rencana dalam membantu distribusinya melalui transportasi jika vaksin Covid-19 selesai dan siap untuk masyarakat.

“Pada masa Covid-19 apabila vaksin selesai maka rute yang digunakan untuk mendistribusikan ke seluruh Indonesia sangat vital,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto beberapa waktu lalu.

Untuk itu, Novie memastikan saat ini Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga tengah menyusun rencana untuk membantu distribusi vaksin. Novie menuturkan hal tersebut juga diperlukan kerja sama dari banyak pihak.

“Tentu kita akan kerja sama dengan moda transportasi lain dan operator yang ada di seluruh Indonesia,” tutur Novie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement