REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong adanya digitalisasi pemasaran bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di pesantren. Ma'ruf meyakini, dengan adanya dukungan digital akan membantu pemasaran produk produk hasil karya para santri.
"Saya kira kalau ini tidak dibantu dengan aplikasi melalui dakwah digital, ini saya kira akan menjadi terhambat atau tersumbat. Oleh karena itu, digitalisasi peran pesantren itu menjadi sangat penting,” kata Ma'ruf dalam keterangan yang diterima, saat ia menerima Direktur Utama Kedaulatan Santri (Kesan) Hamdan Hamedan, Rabu (21/10).
Ia memaparkan kendala yang kerap ditemui di lapangan saat melakukan peninjauan di beberapa pesantren yang memiliki program UMKM santri. Ia menilai masih ditemui kendala pemasaran dalam menjual produk-produk UMKM pesantren.
Apalagi di tengah perekonomian yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Untuk itu, Wapres mendukung diciptakannya sebuah aplikasi untuk memudahkan dan memperluas pemasaran produk tersebut.
“Ternyata di pesantren itu banyak yang punya produk-produk. Sudah digerakkan dengan gerakan OPOP (one pesantren one product). Saya sudah resmikan di Jawa Timur, di Tambak Beras. Ternyata itu juga berbagai kegiatan dihasilkan di pondok pesantren dan tentu ada kendala terhadap pemasaran-nya,” katanya.
Selain UMKM, adopsi teknologi digital juga meliputi aspek lain termasuk dakwah. Digitalisasi menjadi semakin penting karena melalui suatu aplikasi/platform, pesantren dapat memasarkan produk ataupun menyampaikan pesan dakwah ke masyarakat luas tanpa harus melakukan tatap muka.
“Kita harapkan nanti Kesan bisa membimbing mereka, dan juga bisa menjadi e-commerce (perdagangan elektronik) yang bisa bekerja sama dengan pesantren dan di luar pesantren. Bisa memasarkan ke luar pesantren. Dan produk-produk masyarakat yang dibina oleh oleh pesantren," katanya.
Ma'ruf dalam kesempatan itu juga berpesan agar Kesan dapat menjadi jembatan antara pesantren dan masyarakat sehingga kehadiran pesantren dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Saya harapkan Kesan bisa menjadi semacam e-commerce, platform yang bisa menjembatani kehidupan pesantren dan masyarakat pesantren dengan masyarakat lainnya sehingga bisa tiga fungsi pesantren itu baik sebagai pusat pendidikan, pusat dakwah, dan sebagai pusat pemberdayaan,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Kesan, Hamdan Hameda, memaparkan mengenai aplikasi yang diluncurkannya. Ia juga melaporkan mengenai perkembangan market place halal, aplikasi Kesan, yang kehadirannya mendapatkan sambutan baik dari masyarakat.
“Kami menciptakan sistem agar seseorang dapat bertranskaksi dengan mudah hanya dengan menggunakan handphone, memasarkan produknya online secara gratis tanpa iklan,” kata Hamdan.
Sambutannya sangat positif. Terdapat peningkatan pendaftaran terutama dari UMKM santri yang telah mencapai 3.000.
"Dan kami prediksi sampai akhir tahun akan mencapai 7.000 produk dan jasa santri," tambahnya.