Kamis 15 Oct 2020 18:23 WIB

Rekrut Korban PHK, Kemenperin Apresiasi Nokha

Nokha melakukan reskilling korban PHK bisa masuk ke dalam proses produksi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Fuji Pratiwi
PT Nokha Internasional Grup justru membuka pabrik pertama mereka di Kampung Bojong Buah Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Kamis (15/10). Kemenperin mengapresiasi Nokha karena mempekerjakan karyawan korban PHK di pabriknya.
Foto: Istimewa
PT Nokha Internasional Grup justru membuka pabrik pertama mereka di Kampung Bojong Buah Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Kamis (15/10). Kemenperin mengapresiasi Nokha karena mempekerjakan karyawan korban PHK di pabriknya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Di tengah kelesuan ekonomi saat pandemi seperti ini, PT Nokha Internasional Grup membuka pabrik pertama mereka di Kampung Bojong Buah Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hal tersebut menuai apresiasi Kementerian Perindustrian.

Pabrik ini Nokha mempekerjakan 100 orang karyawan yang di antaranya merupakan korban PHK. Mereka merupakan korban PHK perusahaan yang gulung tikar maupun pengurangan karyawan. 

Baca Juga

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto menyampaikan apresiasi atas langkah Nokha tersebut. Pegawai-pegawai baru yang direkrut Nokha berasal dari mereka yang terdampak oleh Covid-19 baik akibat perusahaannya tutup maupun yang mengurangi jumlah pegawainya.

Nokha melakukan reskilling sehingga mereka bisa masuk ke dalam proses produksi dan selanjutnya akan bisa menghasilkan produk-produk yang sesuai standar. "Hari ini kami di sini mendukung Nokha, anak negeri untuk bisa maju dan berkembang," ucap Eko kepada wartawan saat meresmikan pabrik Nokha di Kabupaten Bandung, Kamis (15/10).

Di tengah kondisi seperti ini, yang diperlukan adalah inovasi, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan untuk bisa tetap bertahan.

Nokha hadir dengan inovasi produk-produk yang memiliki pangsa pasar khusus. "Nokha jadi salah satu bukti untuk tetap bertahan untuk unggul dan memenangkan persaingan perlu sumber daya manusia yang inovatif dan adaptif," ujar Eko.

Eko mengatakan, Kemenperin khususnya Badan Pengembangan SDM Industri mendukung industri dalam negeri apalagi industri kecil dan menengah (IKM) untuk bisa memproduksi dan memasarkan produk-produknya serta dengan efektif bisa memenangkan persaingan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement