REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mining Industrial Indonesia (MIND ID) menyatakan dalam waktu dekat holding industri pembuat bahan baku baterai akan segera terbentuk. Holding Baterai ini merupakan gabungan dari beberapa badan usaha milik negara (BUMN) yang akan mengerjakan produksi baterai dari hulu sampai hilir.
Direktur Utama MIND ID, Orias Petrus Moedak menjelaskan sebenarnya rencana untuk pembentukan holding baterai ini sudah diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir sejak Februari kemarin. Harapannya dengan cadangan nikel yang melimpah di Indonesia, indonesia bisa mandiri dalam bahan baku baterai bahkan bisa menjadi supplier utama kebutuhan dunia.
"Menteri BUMN sudah bentuk tim sejak awal tahun. Ini dibentuk untuk bikin industri baterai. Pak menteri sudah mencanangkan Indonesia sebagai hub produksi materail yang berguna untuk baterai ini. Tim ini sudah dibentuk Februari, dan selama covid ini sudah melakukan banyak hal," ujar Orias dalam konferensi pers daring, Kamis (14/10).
Orias juga mengatakan dalam satu bulan terakhir ini, MIND ID, Pertamina dan PLN sedang membahas pembentukan holding baterai ini. Nantinya, di dalam holding industri baterai ini terdapat tiga anak usaha yang akan mengurus pengolahan dari hulu sampai hilir.
Orias mengatakan pada pekan ini tim sudah akan membuat keputusan terkait seperti apa bentukan holding dan rencana kedepan. Pasca ada keputusan bulan, tim melaporkan kepada Menteri BUMN terkait kelanjutan pembentukan.
"Pekan ini sudah akan ada keputusan bentuknya seperti apa, siapa siapa saja timnya, nanti dilaporkan ke pak menteri, lallu diskusi sama pihak Legal. Paling satu dua bulan mendatang holding ini sudah bisa jalan," ujar Orias.