Selasa 06 Oct 2020 22:48 WIB

Dukung Pertanian Digital, BNI Luncurkan Kartu Petani Berjaya

Peluncuran Kartu Petani Berjaya perdana dilakukan di Bandar Lampung

Dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin fokus mendorong kesejahteraan para petani. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru. Untuk mewujudkan kesejahteraan petani tersebut, BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6/10).
Foto: istimewa
Dalam rangka mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin fokus mendorong kesejahteraan para petani. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru. Untuk mewujudkan kesejahteraan petani tersebut, BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank BNI meluncurkan Kartu Petani Berjaya (KPB) yang digunakan dalam mendukung aktivitas pertanian digital untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.

“Kami menyiapkan aplikasi dan sistem berbasis digital agar petani mendapatkan layanan yang optimal melalui BNI Move,” kata Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (6/10).

Peluncuran KPB tahap pertama itu dilaksanakan di Bandar Lampung yang rencananya diserahkan sebanyak 2.000 kartu dengan target realisasi sebanyak 14 ribu kartu.

Kartu Petani Berjaya (KPB) bertujuan meningkatkan pendapatan petani menuju kesejahteraan melalui upaya penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Kartu itu menggunakan media aplikasi yang mendukung aktivitas pertanian digital seperti transaksi pembelian, penjualan, serta pengajuan pembiayaan ke lembaga keuangan secara digital.

Menurut dia, KPB selain sebagai media alokasi pupuk subsidi, juga menjadi alat bagi BNI dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tani untuk mendukung pencapaian program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Hingga saat ini, lanjut dia, bank BUMN itu telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) pertanian sebesar Rp3,94 triliun kepada 119.884 debitur di seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan itu juga hadir Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Lampung.

Mentan mengatakan pemerintah menganggarkan alokasi subsidi pupuk, menyiapkan infrastruktur, bantuan, hingga permodalan sehingga diharapkan sektor pertanian bertumbuh di tengah pandemi bahkan berkontribusi dalam ekspor.

"Dukungan yang diberikan pemerintah baik subsidi pupuk, bantuan, hingga permodalan dapat digunakan sebaik mungkin agar produktifitas dan kesejahteraan petani meningkat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement