REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik bergerak variatif pada perdagangan awal pekan ini, Senin (28/9). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat dibuka menguat 0,35 persen atau bertambah 17 poin ke level 4.962,95 sebelum turun ke zona merah.
Pergerakan IHSG ini melanjutkan perdagangan akhir pekan lalu yang menguat signifikan hingga di atas dua persen. "Pasar saham menguat didukung klaim pemerintah provinsi DKI Jakarta bahwa penerapan kembali PSBB total berhasil menekan angka kasus baru Covid-19," kata Direktur Anugerah Investama Sekuritas, Hans Kwee, Senin (28/9).
Meski demikian, Hans melihat, penerapan PSBB total jilid dua hingga Oktober mendatang masih akan menjadi sentimen negatif bagi pasar. Sebabnya, penerapan kebijakan tersebut berpeluang menekan perekonomian Indonesia.
Dari global, menurut Hans, pasar keuangan juga menghadapi ketidak pastian politik Amerika Serikat (AS) menjelang pemilu pada November mendatang. Presiden Donald Trump dikabarkan menolak transfer kekuasaan secara damai jika dia kalah dalam pilpres.
Selain itu, pasar saham juga dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang cenderung bervariasi tetapi menunjukan tanda-tanda perlambatan pemulihan. Di sisi lain kongres belum mampu menelurkan paket stimulus fiskal baru untuk membantu pemulihan ekonomi akibat pandemik Covid-19.
Hans melihat pasar saham akan sangat dipengaruhi berita positif dan negatif baik dari dalam maupun dari luar negeri. Ia menperkirakan IHSG berpeluang menguat di awal pekan dan cenderung melemah di tengah sampai akhir pekan.
"IHSG bergerak dengan level support di level 4,820 sampai 4,754 dan resistance di level 4,978 sampai 5,187 dengan kecenderung melemah dalam sepekan k edepan," kata Hans.