Rabu 09 Sep 2020 14:45 WIB

Jasindo Sediakan 1 Juta Hektare bagi Asuransi Tani

Sejak Oktober 2015, Jasindo dan Kementan menghadirkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Buruh tani beristirahat saat panen padi di Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (28/5/2020). Untuk mengurangi gagal panen petani, Jasindo sediakan asuransi tani bagi satu juta hektare lahan pertanian.
Foto: ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA
Buruh tani beristirahat saat panen padi di Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (28/5/2020). Untuk mengurangi gagal panen petani, Jasindo sediakan asuransi tani bagi satu juta hektare lahan pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo menargetkan satu juta hektare untuk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada tahun ini. Adapun salah satu wilayah dengan pertumbuhan AUTP terbesar adalah Jawa Timur.

Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara mengatakan Asuransi Jasindo wilayah Jawa Timur masih mampu mendukung pemenuhan target AUTP nasional pada 2020 sebesar satu juta hektare sawah.

Baca Juga

“Realisasi AUTP nasional untuk Januari sampai Agustus 2020 sudah mencapai 714.141,03 hektare atau sudah mencapai 71,41 persen dari target, dan kami optimis bisa memenuhi target nasional sampai akhir tahun ini menjadi 1 juta hektare,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (9/9).

Menurutnya pembayaran klaim AUTP sementara pada tahun ini sebesar Rp 77.658.822.306. Perseroan pun sudah melakukan melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada para kelompok tani agar program asuransi yang digagas oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.

“Sejak Oktober 2015, Asuransi Jasindo dan Kementerian Pertanian menghadirkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi petani dari risiko-risiko di atas dan meningkatkan daya saing usaha petani padi. Hal ini sejalan dengan amanat yang tertuang dalam UU nomor 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani, khususnya pelaksanaan strategi perlindungan petani melalui asuransi pertanian,” ucapnya.

Selama kurun lima tahun tersebut, lanjut Diwe, sudah banyak program yang sudah dilakukan. Di Jawa Timur misalnya, Asuransi Jasindo melakukan sosialisasi tata cara penggunaan aplikasi SIAP ke petugas petugas dinas.

SIAP merupakan akronim dari Sistem Informasi Asuransi Pertanian, aplikasi SIAP dibuat untuk memudahkan pendaftaran asuransi pertanian program pemerintah.

"Tak hanya itu, tim di wilayah Jawa Timur juga melakukan sosialisasi bersama dinas kabupaten ke kelompok – kelompok tani, sosialisasi dengan cara penyerahan simbolis klaim yang diserahkan oleh menteri pertanian /gubernur/bupati atau pejabat daerah setempat yang disaksikan oleh kelompok tani,” ucapnya.

Asuransi Jasindo juga melakukan sinergi dengan program pembiayaan perbankan Kredit Usaha Rakyat (KUR), sinergi dengan kegiatan daerah setempat melalui pembagian bantuan kelompok tani dan operator Alat Mesin Pertanian (alsintan), kegiatan sosialisasi di daerah, hingga sosialisasi dengan menempatkan baliho di tempat-tempat strategis.

“Kami juga melakukan strategi khusus dalam memasarkan AUTP. Asuransi Jasindo melakukan bundling dengan program sejenis. Pelaksanaan program AUTP akan lebih efektif apabila bersinergi dengan program lainnya, misalkan bundling dengan program KUR, sinergi dengan program kemitraan, atau sinergi dengan program sarana produksi (saprodi),” ucapnya.

Melalui sosialisasi yang baik ini, menurut Diwe, kelompok tani merespon positif akan program AUTP. “Banyak kelompok tani yang sudah tidak perlu diberi tahu lagi, mereka akan insiatif mendaftarkan sawahnya untuk diasuransikan,” ucapnya.

Asuransi Jasindo merupakan bagian dari Holding Perasuransian dan Penjaminan yang dikenal dengan nama Indonesia Financial Group atau IFG. IFG beranggotakan Asuransi Jasindo, Jasa Raharja, Jamkrindo, Askrindo serta anak perusahaan dari Bahana Pembangunan Indonesia (BPUI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement