REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, realisasi investasi pada kuartal III tahun ini lebih baik dibandingkan kuartal II 2020. Hanya saja ia belum bisa menyebutkan angkanya, sebab kuartal III baru akan berakhir pada 31 September.
"Berdasarkan data masuk sekarang dan hasil konfirmasi data masuk, bisa dipastikan kuartal III (Q3) akan membaik atau meningkat dari kuartal II (Q2). Untuk jumlahnya, tunggu sebulan lagi," ujar Bahlil dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (8/9).
Dirinya juga optimis, target realisasi investasi 2020 sebesar Rp 817 triliun akan tercapai. Meski saat ini, lebih dari 50 negara telah melarang Warga Negara Indonesia (WNI) masuk ke berbagai negara tersebut.
"Saya pikir pelarangan masuk ke negara dan sebaliknya itu menyangkut Covid-19, kondisinya harus kita sadari bersama. Namun untuk konteks investasi, saat sebuah negara ada musibah pun kita datang. Artinya, Indonesia merupakan negara tujuan investasi, meski Covid-19, kita ikhtiar terus," tutur Bahlil.
Hal terpenting saat ini, kata dia, memastikan investasi masuk agar lapangan kerja tercipta. "Kita pastikan lapangan kerja yang tercipta untuk tenaga kerja dalam negeri, bukan tenaga kerja asing," tegas dia.
Perlu diketahui, sebelumnya BKPM mengumumkan realisasi investasi kuartal II 2020 sebesar Rp 191,9 triliun. Angka itu mengalami penurunan sebesar 4,3 persen dibandingkan realisasi investasi pada kuartal I yang sebesar Rp 210,7 triliun.
Adapun rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PDMN) pada kuartal II sebesar tercatat Rp 94,3 triliun atau turun 1,4 persen secara tahunan. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 97,6 triliun, turun 6,9 persen secara tahunan.