REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Target transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi BPP Kostratani di bulan Agustus 2020 bertambah 1.000 unit. Total, sebanyak 3.000 BPP sudah harus bertransformasi menjadi BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) hingga akhir Agustus 2020 dan harus sudah terkoneksi dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), target ini menjadi bukti keseriusan Kementerian Pertanian dalam menggenjot Kostratani yang akan mengawal program-program utama Kementan.
"Kostratani menjadi yang terdepan dalam mengawal program-program utama Kementan. Oleh karena itu, Kostratani kita perkuat. Karena kita ingin fungsi-fungsi Kostratani bisa dijalankan dengan maksimal untuk mendukung kemajuan pertanian di Tanah Air," kata Syahrul, Rabu (19/8).
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan siap merealisasikan target tersebut.
"Transformasi seluruh BPP di Indonesia menjadi BPP Kostratani akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2021. Tapi kita di BPPSDMP mendapatkan target tambahan mentransformasikan 1000 BPP di bulan Agustus ini. Jadi hingga 31 agustus nanti total 3000 BPP sudah harus menjadi Kostratani dan terkoneksi dengan AWR. Tidak mudah, tapi kita pasti bisa," kata Dedi.
Menurutnya, 1.000 target tambahan tersebut tersebar di tiga sektor. Pusluhtan ada tambahan 600 BPP yang harus ditransformasikan, sementara Pusdiktan sebanyak 200 BPP, dan Puslatan sebanyak 200 BPP.
"Kita akan mencoba bekerja maksimal untuk mencapai target ini. Semua harus langsung bekerja dengan maksimal. Kita harus yakin jika kita melakukannya," papar Dedi Nursyamsi.
Tidak itu saja, dukungan manajemen juga digulirkan oleh Sekretariat Badan sebagai penyedia logistik. Untuk itu, Sekretaris Badan PPSDMP, Siti Munifah meminta kepada segenap unsur termasuk tim penyedia logistik agar bertindak cepat menyiapkan segala sesuatunya dari segi persuratan, aplikasi, pembiayaan, dan lainnya.
"Saya meminta sekretariat sebagai tim penyedia logistik bergerak cepat untuk pencapaian target yang diinstruksikan oleh Bapak Menteri. Kawal terus terutama yang terkait dengan manajemen termasuk monitoring dan evaluasinya," ujar Siti Munifah.
Siti Munifah juga meminta SDM yang berada di BPP turut dibenahi serta ditambah kemampuannya. Terutama dalam melakukan pelaporan data yang disampaikan melalui AWR.
"Kemampuan SDM di BPP harus juga ditingkatkan. Sebab, salah satu fungsi Kostratani yang akan dimaksimalkan adalah pelaporan data dan informasi program utama Kementan yang harus disampaikan secara periodik ke AWR Kementan berdasarkan aplikasi yang laporan utama," ujarnya.