Jumat 31 Jul 2020 15:43 WIB

Pelestarian Terumbu Karang Harus Bawa Manfaat Ekonomi

Pelestarian terumbu karang akan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi pesisir.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Keindahan bawah laut Raja Ampat dengan terumbu karangnya. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, upaya pelestarian terumbu karang juga harus membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.
Foto: Antara
Keindahan bawah laut Raja Ampat dengan terumbu karangnya. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, upaya pelestarian terumbu karang juga harus membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, upaya pelestarian terumbu karang juga harus membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. Suharso menyebut kekayaan alam menjadi salah satu kekuatan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan di saat yang sama juga harus menjadi tepat kita melakukan pelestarian demi ekosistem dunia.

"Saya kira berkelanjutan dan berkeadilan itu intinya adalah bukan hanya pelestarian, dalam pengertian melestarikan sumber daya kekayaan kita, tetapi juga kita kita harus berlaku adil dalam memanfaatkan dan adil terhadap ekosistem kita," kata Suharso melalui siaran pers.

Baca Juga

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengapresiasi program Pelestarian Terumbu Karang untuk Kesejahteraan Masyarakat yang diinisiasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

Edhy mengatakan, pelestarian dan pengelolaan terumbu karang hasilnya akan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi pesisir. Mengacu pada kajian United Nations Environment Program dua tahun lalu, nilai ekonomi terumbu karang Indonesia mencapai 37 miliar dolar AS pada 2030 bila dikelola dengan baik. 

"Nilai itu tidak semata-mata dari perikanan, tapi juga dari sektor pariwisata dan sektor lainnya yang berkaitan dengan perekonomian pesisir," tambah Edhy. 

KKP sendiri menempatkan program pelestarian dan pengelolaan terumbu karang menjadi program prioritas. Targetnya, 10 persen dari luas perairan Indonesia (setara 32,2 juta hektare) menjadi kawasan konservasi perairan yang termanfaatkan secara berkelanjutan pada 2030. Saat ini, luasan yang dicapai 23,34 juta hektare atau 7,18 persen.  

"Kalau kita menanam sejuta terumbu karang, berarti kita menanam 20 juta pohon. Ini bukti empiris yang harus kita sadari. Jadi mengapa (menanam terumbu karang) harus menunggu nanti-nanti? Menanam terumbu karang bukan hal yang sulit, sangat mudah dilakukan," ucap Edhy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement