Sabtu 25 Jul 2020 19:30 WIB

Pemerintah Apresiasi Sinergi Pertamina dan Kimia Farma

Pemerintah meminta MoU tersebut ditindaklanjuti menjadi upaya konkret.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refinery and Petrochemical dari PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Kimia Farma Tbk. Sinergi berupa MoU dilakukan secara virtual antara Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang dan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo dan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Holding BUMN Farmasi (PT Biofarma (Persero), Tbk) Honesti Basyir.
Foto: Pertamina
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refinery and Petrochemical dari PT Pertamina (Persero) bersinergi dengan PT Kimia Farma Tbk. Sinergi berupa MoU dilakukan secara virtual antara Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional Ignatius Tallulembang dan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo dan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama Holding BUMN Farmasi (PT Biofarma (Persero), Tbk) Honesti Basyir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengapresiasi sinergi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dengan PT Kimia Farma Tbk mengoptimalkan potensi nilai tambah dari pengolahan produk turunan petrokimia menjadi bahan baku farmasi, seperti paracetamol.

Sinergi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk menggali potensi kerja sama pengembangan industri penyedia bahan baku farmasi. Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, sinergi ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kemandirian industri farmasi nasional.

Baca Juga

Sinergi ini sekaligus membantu menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia di sektor farmasi. Terlebih, 95 persen dari total kebutuhan bahan baku farmasi Indonesia masih dipasok melalui impor.

Budi menjelaskan, sinergi ini berawal dari penjelasan dan kajian yang dilakukan Pertamina untuk mengoptimalkan bahan baku di Kilang Cilacap menjadi bahan baku farmasi. Tidak sampai satu bulan kajian sudah keluar.

"Saya bangga dan mengucapkan selamat kepada tim Pertamina atas kegesitan merespons permintaan pemegang saham dalam hal ini pemerintah," kata Budi dalam sambutannya di acara penandatangan MoU tersebut, kemarin.

Pemerintah berharap kesepakatan ini dapat ditindaklanjuti segera menjadi kerja sama yang lebih konkret.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement