REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Emas berjangka naik pada akhir perdagangan Senin (13/7), rebound dari penurunan dua hari berturut-turut. Kenaikan itu didorong karena melonjaknya kasus virus corona AS, mendorong harapan untuk langkah-langkah stimulus lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed) guna meredam kejatuhan ekonomi dari pandemi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat 12,2 dolar AS atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 1.814,10 dolar AS per ons troi pada Senin. Akhir pekan lalu (10/7) emas berjangka turun 1,9 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi 1.801,90 dolar AS per ons troi.
"Dengan meningkatnya kasus virus corona di Amerika Serikat, ada potensi penutupan lagi," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn. "Emas diuntungkan dan akan terus mendapat manfaat dari tindakan yang diantisipasi oleh Fed AS dan bank-bank sentral lainnya."
Kasus-kasus global Covid-19 melewati 13 juta pada Senin, menurut penghitungan Reuters. Sementara kasus-kasus AS melonjak selama akhir pekan, dengan Florida melaporkan peningkatan lebih dari 15.000 kasus baru dalam 24 jam, sebuah rekor untuk negara bagian mana pun.