Sabtu 04 Jul 2020 21:26 WIB

Mandiri Syariah Sambut Baik Rencana Merger Bank Syariah

Mandiri Syariah meyakini Pemerintah akan mengambil langkah terbaik untuk memperkuat B

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Teller melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), (ilustrasi). Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyambut positif wacana merger bank-bank syariah anak usaha BUMN yang dilontarkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Teller melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah), (ilustrasi). Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyambut positif wacana merger bank-bank syariah anak usaha BUMN yang dilontarkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyambut positif wacana merger bank-bank syariah anak usaha BUMN yang dilontarkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza mengatakan sebagai anak perusahaan dari bank anggota Himbara senantiasa akan mengikuti pemegang saham Dwi Warna.

"Kami menyambut positif rencana Menteri BUMN, dan Mandiri Syariah akan senantiasa mengikuti keputusan pemegang saham dalam hal ini adalah Bank Mandiri," katanya kepada Republika, Sabtu (4/7).

Baca Juga

Reza menyampaikannya sebagai rencana yang baik untuk peningkatan kinerja bank syariah dan kemaslahatan umat. Konsolidasi, pembenahan, dan penguatan BUMN bukanlah hal baru dan memang menjadi program utama dari Kementerian BUMN saat ini.

Sebagai anak usaha dari BUMN, Mandiri Syariah meyakini Pemerintah akan mengambil langkah terbaik untuk memperkuat BUMN demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Khususnya ekonomi syariah yang masih amat besar potensi pasarnya. Reza menambahkan, rencana ini sebagaimana dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir diproyeksikan bulan Februari 2021.

"Waktunya masih lama, masih tahun depan, yang pasti, kami semua tetap bekerja sebaik mungkin, tetap berkarya, dan terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah dan ummat," kata Reza.

Penguatan industri perbankan syariah seiring dengan rencana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang memproyeksikan ekonomi syariah Indonesia pada tahun 2023 dapat mencapai tiga triliun dolar AS didorong oleh pesatnya industri halal. Lebih dari itu, secara filosofis, perbankan syariah juga selalu mengutamakan pembiayaan ke sektor riil, menghindari hal-hal yang bersifat spekulatif, serta menerapkan prinsip adil melalui sistem bagi hasil.

Secara prinsip dan filosofi, perbankan syariah mengedepankan financial justice dan stability in investment. Oleh karena itu, ini adalah sistem perbankan yang tidak hanya rahmatan lil alamin, tapi memiliki resiliensi tinggi terhadap volatilitas ekonomi.

Sebagai informasi per kuartal I 2020, Mandiri Syariah saat ini memiliki total aset Rp 114 triliun dengan total ekuitas Rp 9,61 triliun. Disisi lain sebagai bank syariah modern penguatan digitalisasi juga terus di lalukan dimana hingga Juni 2020, Mandiri Syariah mencatatkan transaksi digital sejumlah 55 juta transaksi naik 29,15 persen (yoy).

Saat ini ada lebih dari 100 fitur di Mandiri Syariah Mobile diantaranya buka rekening online, transfer antar bank, pembayaran ke berbagai e-commerce, QRIS, tarik tunai tanpa kartu ATM, top up e-money dan uang eletronik termasuk LinkAja Syariah, dan pembayaran ziswaf hingga kurban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement