Jumat 03 Jul 2020 17:19 WIB

IHSG Menguat di Akhir Pekan

Penguatan IHSG didorong sentimen membaiknya data ketenagakerjaan di AS.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona positif pada Jumat (3/7).
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona positif pada Jumat (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona positif pada Jumat (3/7). Indeks saham menguat 0,14 persen atau naik 7,01 poin ke level 4.973,79. Penguatan IHSG ini sejalan dengan pergerakan indeks bursa kawasan Asia. 

Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, menguatnya pasar saham di topang oleh rilis data kementerian tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perbaikan. Departemen Tenaga Kerja AS menyampaikan data nonfarm payroll melonjak sebesar 4,8 juta di Juni lalu.

Baca Juga

Selain itu, tingkat pengangguran juga turun menjadi 11,1 persen dari 13,3 pada Mei. "Tampaknya pelaku pasar bereaksi menyusul laporan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan ketika ekonomi berupaya untuk pulih kembali dari pandemi," kata Nico, Jumat (3/7).

Sementara dari China, indeks PMI melonjak menjadi 58,4 pada Juni 2020 dari 55,0 pada bulan sebelumnya. Sektor jasa China menunjukkan pertumbuhan yang positif setelah dilonggarkannya lockdown. Menurut Nico, data-data tersebut setidak memberikan harapan setelah munculnya lonjakan kasus baru Covid-19 yang mengancam pemulihan ekonomi. 

Dari dalam negeri, lanjut Nico, menguatnya indeks global dan regional turut mendorong penguatan IHSG hari ini. Di sisi lain, inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM membentuk Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM mendapat respons positif dari pasar. 

"Percepatan pemulihan ekonomi di era new normal harus dimulai dari sektor UMKM dan ini sejalan dengan fokus pemerintah saat ini," kata Nico. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement