REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 berdampak pada kelangsungan seluruh industri. Dampak juga turut dirasakan oleh industri kreatif dan gaya hidup yang terdiri dari sejumlah subsektor seperti film, hiburan, kuliner, dan lainnya.
Platform teknologi finansial Likuid Projects mengaku mengalami lonjakan permintaan pembiayaan dari para pelaku industri kreatif. "Permintaan pembiayaan meningkat hingga 300 persen," kata CEO Likuid Projects, Kenneth Tali, melalui keterangan pers, Kamis (2/7)
Meskipun mengalami lonjakan permintaan pembiayaan, Likuid Projects tetap menerapkan kurasi yang ketat kepada project owners. Salah satu pertimbangannya adalah menakar minat end-user dalam mengkonsumsi proyek-proyek tersebut.
Di masa pandemi ini, Likuid Projects memprioritaskan sejumlah industri yang masih mampu tumbuh di tengah pandemi, seperti industri game. Selain itu, Likuid Projects tetap menganalisa potensi-potensi industri lain, seperti film dan hiburan, dan menunggu momentum yang tepat untuk bisa mendukung mereka rebound.
Sejak pertama kali didirikan hingga saat ini, Likuid Projects sudah memfasilitasi beberapa proyek dari sub-sektor industri yang berbeda seperti film, iklan, tenaga listrik. Yang paling terbaru ialah aplikasi permainan Capsa Susun yang dikembangkan oleh Touchten dan tersedia pada platform Hago.
Likuid Projects mengusung konsep bagi hasil atau revenue sharing antara kolaborator dan project owner. Dengan konsep ini maka semakin besar pendapatan proyek, semakin besar pula keuntungan yang bisa didapatkan oleh kolaborator. Adapun proyeksi return untuk kolaborator dari skema bagi hasil pembiayaan suatu proyek berkisar 12 persen sampai 25 persen per tahun.