Senin 22 Jun 2020 17:17 WIB

Awal Dibuka, 500 Orang Kunjungi Taman Satwa Cikembulan

Pengelola kadang tak tega memulangkan pengunjung, apalagi yang datang dari jauh.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Fuji Pratiwi
Orang utan di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat (ilustrasi). Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali beroperasi sejak Ahad (21/6) setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19.
Foto: dok. Taman Satwa Cikembulan
Orang utan di Taman Satwa Cikembulan, Kabupaten Garut, Jawa Barat (ilustrasi). Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali beroperasi sejak Ahad (21/6) setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali beroperasi sejak Ahad (21/6) setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19. Tercatat sebanyak 500 pengunjung yang datang pada hari pertama pembukaan kebun binatang.

Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan, Rudi Arifin mengatakan, antusias pengunjung pada hari pertama kembalinya beroperasi kebun binatang itu cukup tinggi. Meski demikian, Manajemen Taman Satwa Cikembulan tetap menerapkan protokol kesehatan kepada setiap pengunjung. 

Baca Juga

"Yang jelas, pengunjung wajib memakai masker, diperiksa suhu tubuhnya, harus melewati bilik disinfektan, dan harus cuci tangan," kata Rudi saat dihubungi Republika, Senin (22/6).

Rudi menambahkan, untuk sementara Taman Satwa Cikembulan hanya menerima kunjungan perorangan. Sementara kunjungan rombongan belum diperbolehkan. 

Selain itu, lanjut dia, khusus untuk anak dan ibu hamil diimbau tidak datang sementara waktu ke Taman Satwa Cikembulan. Namun, pengelola kadang merasa serba salah sebab tak tega untuk memulangkan pengunjung yang membawa anak, apalagi yang datang dari jauh. 

Rudi menyebutkan, pada pembukaan sempat ada pengunjung yang membawa bayi ke kebun binatang itu. Lantaran tak mau ambil risiko, pengelola akhirnya menyuruh pengunjung itu untuk pulang.

Sementara, untuk pengunjung yang membawa anak di atas lima tahun masih diberi keringanan jika terlanjur datang. Namun, ia tetap mengimbau pengunjung tak membawa anak ke Taman Satwa Cikembulan.

"Kalau mau jujur, kita ya senang saja kalau pengunjung banyak. Tapi kan sekarang kondisinya lain," kata dia.

Rudi mengungkapkan, sebelum kembali membuka Taman Satwa Cikembulan, manajemen juga sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Kadungora. Dengan begitu, ketika ada pengunjung yang suhunya di atas 37,5 derajat celcius, manajemen dapat langsung berkoordinasi dengan gugus tugas. 

"Karena saya juga enggak mau ketika buka, tempat kami menjadi klaster baru. Mudah-mudahan tidak ada kasus," kata Rudi.

Dengan buka kembali, ia optimistis, kondisi keuangan Taman Satwa Cikembulan dapat berputar kembali, setelah sebelumnya kesulitan selama ditutup akibat pandemi Covid-19. Ia menyebut, karyawan yang sempat dirumahkan juga sudah dapat bekerja kembali. Kondisi satwa juga sehat-sehat semuanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement