Kamis 23 Oct 2025 12:27 WIB

Menkeu Purbaya: Rp200 Triliun Dana Himbara Bisa Dongkrak Kredit hingga Dua Digit

Pemerintah siapkan tambahan likuiditas percepat penyaluran kredit perbankan nasional.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menilai penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank Himbara mendorong pertumbuhan kredit hingga dua digit. (ilustrasi)
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menilai penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank Himbara mendorong pertumbuhan kredit hingga dua digit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan hingga mencapai dua digit.

Purbaya menyampaikan hal itu sebagai respons atas data Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 sebesar 7,7 persen, naik tipis dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 7,56 persen.

Baca Juga

Menurut dia, dana tersebut seharusnya dapat memperkuat likuiditas perbankan dan mengakselerasi penyaluran kredit. “Mungkin September belum full impact dari uang itu (dana Rp200 triliun). Tapi kalau dari individual bank kan naiknya sudah jelas. Kalau dari 6 persen ke 7 persen itu naik 1 persen, kan sudah lumayan indikasinya membaik. Tapi pelan-pelan, harusnya kalau dampaknya sudah penuh, kreditnya mendekati dua digit nanti. Saya harap bisa dua digit,” kata Purbaya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025).

Menkeu menilai pertumbuhan kredit yang relatif moderat itu terutama dipengaruhi kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan beberapa waktu lalu.

Menurut dia, masih ada waktu pada triwulan IV untuk melihat perkembangan kredit perbankan sepanjang 2025. “Harapan saya, dengan uang Rp200 triliun tadi, pertumbuhannya makin kencang sehingga ekonominya juga makin tumbuh. Kita akan monitor terus dari waktu ke waktu, kalau kurang kita akan tambah lagi uang dari sistem,” tutur bendahara negara itu.

Sebagaimana diketahui, pemerintah menempatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun di lima bank anggota Himbara guna memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Alokasinya yakni ke Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp55 triliun, ke BTN sebesar Rp25 triliun, serta ke BSI sebesar Rp10 triliun.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement