REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya investor asing ke industri perbankan Tanah Air meningkatkan kepercayaan investor global. Hal ini menyusul rencana Kookmin Bank Korea yang menyatakan komitmennya menjadi pemegang saham mayoritas Bank Bukopin.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai aksi korporasi tersebut dapat membawa keuntungan bagi perekonomian. Setidaknya hal ini dapat membuat industri keuangan semakin kuat dari sisi permodalan dan bisnis.
"Perbankan kita memang menarik, bank-bank asing semuanya ingin masuk, tidak masalah walaupun ada pandemi Covid-19, itupun tidak selamanya," ujarnya kepada Republika, Jumat (19/6).
Piter menilai masuknya bank asal Korea Selatan tersebut akan memperbaiki likuiditas Bank Bukopin yang sebelumnya mengalami tekanan. Kemudian dari sisi perbankan kondisi tekanan likuiditas dibutuhkan untuk suntikan modal bisnis.
“Agar supaya bank itu memperbaiki kondisi likuiditasnya. Jadi kita bersyukur selain investor asing, investor dalam negerinya juga siap mnambah modalnya, nah ini kan sebuah hal yang positif," ucapnya.
Menurut Piter masuknya Kookmin Bank juga akan mendorong sektor UMKM nasional yang menjadi andalan sektor kredit dari Bank Bukopin, sehingga perekonomian nasional akan sangat terbantu. Bank Bukopin akan bisa meningkatkan kontribusinya dalam pemberian kredit produktif di sejumlah proyek strategis nasional yang padat karya sehingga sangat menguntungkan.
Sementara Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno menambahkan kehadiran grup finansial tersebut akan membuat industri perbankan nasional menjadi semakin menarik.
"Industri perbankan jadi tambah menarik karena kehadiran pemain-pemain yang datang dari banyak negara seperti AS, Eropa, Jepang, China, Singapura, Malaysia, Korsel, India, dan Thailand," jelasnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima pernyataan Kookmin Bank, yang saat ini memiliki 22 persen saham Bank Bukopin telah siap menjadi pemegang saham pengendali mayoritas dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin. Regulator menyatakan Kookmin Bank telah melakukan penempatan dana di escrow account sebesar 200 juta dolar AS per 11 Juni 2020 sesuai komitmen Kookmin Bank.
“Masuknya Kookmin Bank pertanda bahwa investor global semakin percaya dengan kondisi perbankan dan ekonomi Indonesia. Dari perspektif investasi tentu bagus. Artinya Indonesia dinilai sebagai pasar yang menarik," ucapnya.