REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura akan menangguhkan pembangunan terminal kelima di Bandara Changi selama setidaknya dua tahun. Penangguhan ini untuk menilai bagaimana pandemi Covid-19 akan berdampak pada sektor penerbangan dan masa depan perjalanan, menurut menteri transportasi negara-kota itu pada Selasa (16/6).
"Pemerintah sedang melakukan kajian tentang bagaimana sektor penerbangan akan berubah dan desain terminal baru akan diubah untuk memperhitungkan persyaratan keselamatan baru serta perubahan kebutuhan maskapai," kata Menteri Khaw Boon Wan.
"Kami telah memutuskan untuk mengambil jeda selama dua tahun. Mari kita selesaikan kajian tentang masa depan penerbangan," kata Khaw, menurut rekaman audio dari sambutannya pada konferensi video yang disediakan oleh Kementerian Transportasi.
Terminal kelima dijadwalkan selesai pada 2030-an dan direncanakan menangani hingga 50 juta penumpang per tahun pada tahap awal. Changi merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia pada 2019, dengan lebih dari 68 juta penumpang, sebelum jumlah perjalanan turun tajam tahun ini karena pandemi.