REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembatasan Penerbangan akibat pandemi Covid-19 membuat sejumlah bandara sepi, termasuk salah satunya di Bandara Internasional Ontario di San Bernardino County, California, AS. Namu pekan depan, Bandara Internasional Ontario akan menjadi tuan rumah pemutaran film bioskop drive-in pada malam hari.
Bioskop drive-in digelar untuk memberi hiburan selama masa pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19 ini. Film akan ditampilkan pada dua layar 50 kaki dengan suara yang diperdengarkan melalui radio FM kendaraan para penonton. "Orang-orang ketinggalan menonton film. Saat ini, bagaimanapun, tidak ada banyak peluang hiburan keluarga," kata juru bicara bandara Steve Lambert dikutip dari Los Angeles Times, Jumat (12/6).
Serial ini dimulai pada 19 Juni 2020 dengan film "Ford v Ferrari". Berlanjut dengan "The Sandlot" pada 3 Juli 2020 dan "The Princess Bride" pada 17 Juli 2020 serta "Napoleon Dynamite" pada 31 Juli 2020 mendatang. Untuk bisa menonton bioskop drive-in, pengunjung bisa mendaftar secara online untuk memesan satu tiket per kendaraan.
Selanjutnya mereka dilayani first come first serve dengan kapasitas ditetapkan 300 mobil. Layar akan dipasang di salah satu tempat parkir terpencil di tepi utara bandara. Pintu dibuka pukul 07.00 malam dan film mulai pukul 8:30 malam. "Anda dapat membeli makanan di tempat dari Poutine Brothers, Truk Keju Panggang, Afters Ice Cream, dan My Delight Cupcakery dan Anda dapat membantu mengisi kembali bank makanan lokal," kata Lambert.
Kemudian para penonton film diminta untuk menyumbangkan makanan kaleng atau makanan kotak ketika mereka tiba. Selain tahun lalu "Ford vs Ferrari," kredit film kota Ontario termasuk "Argo" (2012), "Catch Me If You Can" (2002), "A League of Your Own" (1992) dan "Up in the Air" ”(2009), sesuai dengan bandara.
Bandara Ontario bukan yang pertama menawarkan film gratis. Ketika lalu lintas udara terhenti akibat pandemi Covid-19 awal tahun ini, bandara di Vilnius, Lithuania, menyelenggarakan malam film di landasannya. Sejak itu bandara di Uruguay dan Winnipeg, Kanada, telah melakukan hal yang sama.