REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, Covid-19 sangat berjasa dalam mengakselerasi digitalisasi atau pengembangan teknologi digital di Indonesia, selain telah menjadi wabah penyakit.
"Covid-19 memungkinkan adopsi teknologi digital dalam segala aspek kehidupan terjadi dalam hitungan bulan bahkan minggu," ungkap Taswin dalam acara Maybank Indonesia Economic Outlook 2023 di Jakarta, Rabu (16/3/2023).
Padahal, secara organik, adopsi teknologi digital dapat memakan waktu bertahun-tahun. Dengan demikian, komunikasi, berbagai pertemuan, ibadah, bahkan pernikahan, yang semula tidak terbayangkan dapat dilakukan secara daring, berkat Covid-19 menjadi hal yang biasa.
Taswin menyebutkan teknologi digital memungkinkan mata rantai pasok barang dan jasa bagi hajat hidup orang banyak tetap berfungsi dan berjalan baik di tengah-tengah pembatasan sosial masyarakat saat Covid-19 melanda. Selama pandemi terlihat pentingnya peran niaga daring dan pengiriman daring sebagai platform pasar bagi pelaku UMKM dan dalam memastikan terjaganya mata rantai pasok barang kebutuhan masyarakat di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Maka dari itu, lahirlah berbagai e-commerce yang banyak berperan dan berjasa dalam meningkatkan daya tahan ekonomi Indonesia. Berkat digitalisasi, ia mengatakan ketahanan dan kesinambungan ekonomi Indonesia selama krisis pandemi hingga saat ini bukan merupakan suatu kebetulan.
Kecepatan dalam mengadopsi teknologi digital khususnya dalam memberikan solusi terhadap pembatasan sosial merupakan faktor pendorong utama dalam mempertahankan daya tahan ekonomi nasional. Selain itu, di awal pandemi, pemerintah turut dengan sigap dan cepat merumuskan langkah-langkah penyelamatan ekonomi dengan agenda prioritas yang jelas.
"Pengalihan anggaran belanja bagi sektor kesehatan dan bagi penguatan ekonomi usaha kecil dan menengah terbukti tepat sasaran," ucap dia.
Di sisi lain, lanjut Taswin, suksesnya pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia telah memungkinkan mobilitas penuh masyarakat, yang pada ujungnya membuka kembali mata rantai ekonomi bagi para pelaku ekonomi kecil dan menengah.