Rabu 10 Jun 2020 17:20 WIB

Konsumsi Listrik Rumah Tangga di DKI Melonjak

Sektor rumah tangga menunjukkan angka konsumsi listrik meningkat 4,73 persen.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas PLN memperbaiki aliran listrik yang terputus di Jalan Kembang Sepatu, Jakarta (ilustrasi). PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat konsumsi listrik sektor rumah tangga meningkat pada Maret hingga April 2020.
Foto: Thoudy Badai/Republika
Petugas PLN memperbaiki aliran listrik yang terputus di Jalan Kembang Sepatu, Jakarta (ilustrasi). PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat konsumsi listrik sektor rumah tangga meningkat pada Maret hingga April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mencatat konsumsi listrik sektor rumah tangga meningkat pada Maret hingga April 2020. PLN siap melayani keluhan pelanggan yang merasa ada yang kurang tepat dari tagihan listriknya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan memaparkan data penggunaan listrik sejak berlakunya PSBB dan WFH pada Maret hingga April 2020 menunjukkan empat sektor pengguna listrik yakni Bisnis, Pemerintahan, Sosial, dan Industri mengalami penurunan konsumsi yang signifikan. Dimana sektor bisnis mengalami penurunan konsumsi 11,38 persen, konsumsi listrik pemerintahan turun 6,9 persen, konsumsi listrik sosial turun 9,52 persen dan konsumsi listrik sektor industri turun 15,81 persen.

Baca Juga

Sebaliknya, sektor rumah tangga menunjukkan angka konsumsi listrik yang meningkat 4,73 persen. "Karena itu kami pastikan tarif listrik tidak ada kenaikan, bahkan sejak 2017. Penggunaan listrik rumah tanggalah yang naik selama WFH," kata Doddy kepada wartawan, Rabu (10/6).

PLN memberi hak bagi para pelanggan yang meragukan tagihan listriknya atau masih belum puas dengan fakta penggunaan listrik yang ada. Untuk itu, Doddy memastikan PLN UID Jakarta Raya akan tetap siap melayani keluhan pelanggan yang merasa ada yang kurang tepat dari tagihan listriknya, untuk dilakukan peninjauan petugas ke lapangan.

PLN memahami perasaan pelanggan yang tiba-tiba mendapati tagihan listriknya naik drastis. PLN berusaha berkomunikasi dengan para pelanggan yang merasa tagihan listriknya naik. PLN memastikan melonjaknya tagihan tersebut bukan karena ada kenaikan tarif listrik.

"Karena itu, kami juga mengecek kembali apakah benar ada ketidaktepatan ukuran meteran penggunaan listrik," ujar Doddy.

Sebab bagaimanapun, meteran listrik berada di rumah pelanggan bukan di kantor PLN. Karena itu, yang paling dekat dan bisa memantau semua pergerakan meteran listrik atau penggunaan listrik adalah masing-masing pelanggan. Saat ini PLN sedang menginstruksikan seluruh petugas PLN di lapangan untuk mengecek kembali meteran listrik di rumah para pelanggan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement