REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mayoritas bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir di teritori negatif pada perdagangan Kamis (4/6). Nasdaq dan S&P 500 memerah diwarnai aksi profit taking oleh investor. Sedangkan Dow Jones Industrial Avarage (DJIA) masih mampu mempertahankan relinya.
Meski demikian, posisi ketiganya saat ini masih jauh lebih baik dibandingkan pada Februari dan Maret lalu. "Pasar sudah membaik sejauh ini, sehingga ada beberapa orang yang mulai berpikir untuk mengambil sedikit keuntungan," kata analis dari Leuthold Group, Jim Paulson dikutip Reuters, Jumat (5/6).
Penurunan Nasdaq dan S&P 500 terjadi seiring akan dirilisnya sejumlah data ekonomi di AS. Departemen Tenaga Kerja AS memperkirakan tingkat pengangguran bakal naik drastis sepanjang sejarah menjadi 19,7 persen.
Aksi protes terhadap kematian George Floyd masih menjadi perhatian pasar. Selain itu, Bank Sentral Eropa menyetujui paket stimulus yang melebihi ekspektasi. Jumlahnya dua kali lipat dari rencana pembelian darurat pandemi menjadi 1,35 triliun euro.
S&P kehilangan 10,52 poin atau melemah 0,34 persen ke level 3.112,35 diikuti Nasdaq yang kehilangan 67,10 poin atau melemah 0,69 persen ke level o.615,81. Sementara itu, DJIA menguat tipis 11,93 poin atau sebesar 0,05 persen ke posisi 26.281.