Kamis 21 May 2020 16:18 WIB

Pertamina Prediksi Konsumsi LPG Naik 5 Persen

Tren peningkatan konsumsi LPG telah terlihat sejak penerapan PSBB.

Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4). PT Pertamina (Persero) memprediksi pada masa Lebaran tahun ini permintaan LPG akan meningkat menyusul tingginya permintaan rumah tangga untuk menyiapkan makanan bagi keluarga. Konsumsi LPG naik di kisaran 5 persen dibandingkan kondisi normal yaitu sekitar 25.847 metrik ton per hari.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Pekerja mengangkut tabung gas elpiji 3 kilogram bersubsidi di Pangkalan Gas di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (25/4). PT Pertamina (Persero) memprediksi pada masa Lebaran tahun ini permintaan LPG akan meningkat menyusul tingginya permintaan rumah tangga untuk menyiapkan makanan bagi keluarga. Konsumsi LPG naik di kisaran 5 persen dibandingkan kondisi normal yaitu sekitar 25.847 metrik ton per hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memprediksi pada masa Lebaran tahun ini permintaan LPG akan meningkat menyusul tingginya permintaan rumah tangga untuk menyiapkan makanan bagi keluarga. Konsumsi LPG naik di kisaran 5 persen dibandingkan kondisi normal yaitu sekitar 25.847 metrik ton per hari.

"Tren peningkatan kebutuhan LPG dimulai sejak berlakunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dimana aktivitas masyarakat banyak terkonsentrasi di rumah dan konsumsi makanan untuk keluarga lebih tinggi. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan jelang hari raya, Pertamina menyediakan stok LPG yang aman dan mencukupi. Seluruh fasilitas kami beroperasi dengan tanki LPG terisi maksimal," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman, di Jakarta, Kamis (21/5).

Baca Juga

Untuk melayani kebutuhan LPG tersebut, Pertamina telah menyiagakan 657 SPBBE, 3.908 agen dan 177.717 gerai untuk melayani LPG PSO, serta 808 agen dan 84.712 gerai LPG non-PSO. Selain memenuhi kebutuhan LPG, Pertamina juga menyalurkan jaringan gas (Jargas) untuk 220 ribu rumah tangga.

Berbeda dengan LPG, menurut Fajriyah, kebutuhan BBM justru mengalami penurunan tajam pada seluruh produk. Untuk BBM jenis gasoline (Premium, Pertalite dan Pertamax Series) diperkirakan mengalami penurunan hingga 27,5 persen atau sekitar 67,7 Kilo Liter (KL) per hari dibandingkan pada realisasi penyaluran BBM dalam kondisi normal.

Penurunan juga terjadi pada BBM jenis Gasoil sekitar 22,8 persen atau 31,9 KL per hari. Untuk jenis Avtur diperkirakan sebesar 602 KL per hari atau turun 95 persen dibandingan kondisi normal.

"Kebutuhan BBM jelang perayaan Idul Fitri tahun ini menurun signifikan, karena kita masih berada dalam suasana pandemi Covid-19 sehingga mobilitas kendaraan di dalam kota dan antarwilayah sangat rendah dan tidak banyak memerlukan BBM," ungkapnya.

Kendati menurun, tutur Fajriyah, Pertamina tetap mengoperasikan 7.023 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan stok penuh. Untuk mendukung penyaluran BBM dan LPG bagi masyarakat dalam perayaan Idul Fitri, Pertamina menyiagakan sarana dan fasilitas penyaluran yakni 114 Termina BBM, 23 Terminal LPG serta 69 DPPU.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan, lanjut Fajriyah, Pertamina menyediakan layanan pesan antara atau Pertamina Delivery Service melalui Contact Centre 135. Untuk memudahkan transaksi, Pertamina juga memberikan fasilitas tambahan pola bayar nontunai melalui aplikasi My Pertamina-Linkaja di SPBU.

“Kami juga memberikan promo MyPertamina merchandise reward poin, promo cashback bagi pengemudi ojek online, angkutan kota yang membeli produk Pertamax dengan MyPertamina atau Linkaja,” imbuhnya.

Untuk menjaga kondisi kesehatan pekerja dan pelanggan yang berkunjung, Pertamina melakukan penyemprotan disinfektan secara periodik di seluruh SPBU, SPBE, dan agen serta memberikan bantuan APD bagi petugas SPBU dan SPPBE serta agen sesuai protokol Covid-19.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement