Selasa 05 May 2020 15:28 WIB

Laba BRIsyariah Tumbuh 150 Persen pada Kuartal I 2020

BRIsyariah juga membukukan pertumbuhan pembiayaan dan dana murah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah berjalan usai melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI Syariah, Jakarta, Ahad (5/1).
Foto: Republika/Prayogi
Nasabah berjalan usai melakukan transaksi melalui ATM Bank BRI Syariah, Jakarta, Ahad (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BRIsyariah Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 75,15 milyar pada kuartal I 2020, meningkat sebesar 150 persen secara tahunan (yoy). Sementara asset BRIsyariah pada kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp 42,2 triliun, meningkat 9,51 persen dibandingkan kuartal I 2019.

BRIsyariah juga mencatat pertumbuhan pembiayaan dan dana murah. Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah Kokok Alun Akbar menyatakan, pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah mencapai 34,28 persen (yoy). Sementara pertumbuhan dana murah (CASA) mencapai 77,51 persen (yoy).

Baca Juga

"Total pembiayaan yang disalurkan BRIsyariah menjadi sebesar Rp 30,45 triliun dan total dana murah yang berhasil dihimpun menjadi sebesar Rp 16,86 triliun," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/5).

 

Prestasi ini didukung oleh leadership dari manajemen yang secara konsisten meningkatkan kompetensi SDM, digitalisasi proses pembiayaan, penajaman pasar sasaran, pengawasan, penentuan KPI yang jelas dan penerapan budaya sadar risiko dalam menyalurkan pembiayaan.

Salah satu faktor pertumbuhan CASA BRIsyariah adalah tabungan payroll yang tumbuh 46 persen (yoy) dari Rp 429,6 miliar pada kuartal I 2019 menjadi Rp 627,2 miliar. Tabungan payroll memang menjadi salah satu fokus BRIsyariah dalam mengembangkan bisnis.

"Karena dari sini didapat ekspansi pasar dengan pemilihan pasar secara selektif, melalui peningkatan tabungan payroll membuka potensi peningkatan penyaluran pembiayaan salary based financing," kata pria yang akrab disapa Alun ini.

Ini juga menjadi strategi pemilihan bisnis yang memiliki daya tahan lebih tinggi pada saat pandemi Covid-19. Cash flow nasabah tabungan payroll lebih terpantau, sehingga risiko pembiayaan terhadap nasabah payroll lebih rendah.

Di sisi pembiayaan, pertumbuhan pembiayaan BRIsyariah pada kuartal I 2020 disokong oleh pembiayaan segmen ritel. Pembiayaan ritel BRIsyariah pada kuartal I 2020 tercatat sebesar Rp 20,5 triliun, tumbuh 49,74 persen (yoy).

Pembiayaan ritel termasuk segmen kecil menengah dan kemitraan, konsumer serta mikro. Secara rinci, pembiayaan segmen kecil menengah dan kemitraan tercatat sebesar Rp 6,07 triliun pada Maret 2020 tumbuh 71 persen yoy.

Pembiayaan segmen konsumer pada Maret 2020 tercatat sebesar Rp 8,94 triliun, tumbuh 31,6 persen (yoy). Sementara pembiayaan segmen mikro tumbuh 63,55 persen (yoy), tercatat sebesar Rp 5,6 triliun pada Maret 2020.

"Pertumbuhan pembiayaan ritel ini selaras dengan visi misi BRIsyariah, yaitu menjadi bank ritel terkemuka dengan beragam layanan," katanya.

Selain fokus pada pertumbuhan pembiayaan dan DPK, BRIsyariah juga terus memperhatikan kesehatan bank. NPF BRIsyariah pada kuartal I 2020 tercatat 2,95 persen, membaik dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, yang mencapai 4,34 persen.

Financing to Deposit Ratio (FDR) tercatat pada batas aman, yakni 92,11 persen. Hal ini menunjukkan fungsi intermediari perbankan yang optimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement