REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya membantu para nasabah di tengah penyebaran virus corona. Perseroan pun menawarkan program pembiayaan hunian bagi para nasabah dengan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) mulai dari enam persen fix selama setahun.
Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) BTN Suryanti Agustinar mengatakan perseroan bekerja sama dengan 42 pengembang properti dan ratusan proyek perumahaan maupun apartemen dalam program tersebut. Adapun pengembang tersebut antara lain PP Properti, Adhi Comuter Properti, Duta Putra Group, ISPI Group, Kalindo Land, Perumnas, dan puluhan pengembang lainnya.
“Kami menawarkan program pembiayaan hunian bertajuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) From Home. Calon debitur atau konsumen dapat mengajukan berkas aplikasi Kredit Kepemilikan Rumah maupun Apartemen (KPR/KPA) secara online melalui Portal BTN Properti,” ujarnya kepada Republika di Jakarta, Kamis (16/4).
Menurutnya program ini merupakan salah satu inovasi perseroan untuk membantu pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona. Nantinya melalui KPR From Home seluruh proses kredit bisa dilakukan secara online seperti pengajuan berkas melalui website www.btnproperti.co.id atau Mobile Apps BTN Properti yang dapat diunduh Playstore dan Appstore serta pembayaran booking fee.
“Para nasabah juga bisa tracking posisi berkas pengajuan secara online. Kemudahan program ini berlaku sejak 1 April hingga 30 Juni 2020,” ucapnya.
Suryanto menjelaskan bagi para nasabah yang mengajukan KPR From Home akan dibebaskan dari beban biaya provisi, biaya administrasi, dan biaya appraisal. Kemudian, terdapat fitur 4D Tour Service pada website www.btnproperti.co.id khusus untuk proyek-proyek properti besutan pengembang pilihan.
“Calon pembeli bisa memilih hunian dari rumah tanpa harus datang ke lokasi proyek karena dengan fitur 4D Tour Service memungkinkan untuk melihat detail unit hingga ke seluruh sudut ruangan. Mereka seolah-olah masuk ke dalam unit rumah atau apartemen pilihan secara fisik langsung di lokasi proyek,” jelasnya.
Melalui KPR From Home, lanjut Suryanti, perseroan menargetkan dapat menambah komitmen kredit baru sebesar Rp 2 triliun. Suryanti optimis minat masyarakat melakukan KPR/KPA terbilang masih cukup tinggi dan permintaan bisa terus bertambah meski dalam keadaan sulit seperti pada musim pandemi virus corona.
“Saat ini masyarakat juga banyak yang cenderung wait and see. Karena itu, melalui inovasi program pemasaran ini kami member banyak kemudahan sehingga mereka tertarik segera melakukan KPR/KPA bagi pembiayaan hunian idamannya,” ucapnya.
Ke depan, Suryanti memperkirakan kebutuhan hunian secara nasional terbilang cukup besar seiring jumlah penduduk yang terus bertambah. Maka itu, perseroan memberikan kemudahan kepada calon nasabah KPR/KPA melalui berbagai inovasi pemasaran, salah satunya KPR From Home yang dapat di-bundling dengan fasilitas KPR/KPA Zero.
“Memanfaatkan fasilitas KPR/KPA Zero akan membantu calon nasabah dalam memperingan beban cicilan kredit di tengah pandemi Covid-19. Calon nasabah hanya akan membayar bunga (grace period) dan bebas bayar pokok selama dua tahun, sehingga cicilan kredit bisa lebih ringan,” ucapnya.