REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis (16/4) pagi ini. Indeks saham melemah rata-rata di atas satu persen hingga menyentuh level terendah 4.554,86. Sementara indeks LQ45 juga terkoreksi sebesar 1,66 persen.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan, IHSG hari ini masih dipengaruhi oleh neraca perdagangan Indonesia yang mencatat surplus tapi mengalami penurunan dibanding bulan lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2020 mengalami surplus sebesar 743 juta dolar AS.
Kondisi neraca dagang bulan lalu itu juga membaik dibandingkan Maret 2019 yang mengalami surplus 540 juta dolar AS. Namun masih lebih rendah dibanding surplus Februari 2020 yang mencapai 2,34 miliar dolar AS.
"Selain itu, pengaruh lainnya dari global yaitu penyataan IMF terkait great depression membayangi pergerakan IHSG," kata Dennies dalam risetnya, Kamis (16/4).
Dennies pun memprediksi IHSG akan melemah pada hari ini dan akan diperdagangkan dikisaran 4.516-4.802. Menurut Dennies, pergerakan masih akan dibayangi perkembangan Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan di dalam negeri.
"Investor masih akan memperhatikan perkembangan terkait dampak covid-19 ke perekonomian global," ungkap Dennies.
Mayoritas bursa saham Asia pagi ini bergerak variatif. Indeks Hang Seng dan Nikkei 225 melaju di zona merah dengan penurunan masing-masing 0,49 persen dan 1,20 persen. Sedangkan indeks Shanghai Composite dan Strait Times sama-sama menguat masing-masing sebesar 0,14 persen dan 0,32 persen.
Sementara bursa utama Amerika Serikat, juga mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (15/4) malam. Indeks S&P 500 memimpin pelemahan sebesar 2,19 persen diikuti Dow Jones melemah 1,86 persen dan Nasdaq turun 1,44 persen.