REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Kepala Pemasaran Levi Strauss & Co., Jennifer Sey menyatakan bahwa pihaknya ingin membantu menangani dampak akibat pandemik virus corona baru (Covid-19) di seluruh dunia, dengan memberi dukungan kepada mitra komunitas label denim tersebut.
"Perusahaan memulai dengan komitmen sebesar 3 juta dolar (sekitar Rp 50 miliar) untuk membantu masyarakat berisiko selama masa krisis dengan fokus pada mitra komunitas dan pekerja dari rantai pasokan kami," kata Sey seperti dikutip laman WWD, Sabtu (4/4).
Perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat, melalui Levi Strauss Foundation mendukung karyawan dan komunitasnya di seluruh dunia selama pandemik corona dengan menyumbang ke berbagai organisasi. Sumbangan tersebut juga diberikan kepada Chinese for Affirmative Action, yang melindungi hak-hak imigran, dan memerangi ketidakadilan rasial dan sosial.
"Toko-toko kami semuanya tutup, dan mitra ritel kami semua tutup, jadi jelas itu memiliki dampak dramatis pada bisnis. Apa yang kami coba lakukan saat ini adalah membuat orang terlibat dan terhubung (memerangi virus corona)," kata Sey.
Sey menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin terus mendorong penjualan dengan keras, karena pihak manajemen juga perlu memikirkan para pekerja dan konsumen.
"Kami tahu mereka memiliki banyak hal lain di pikiran mereka. Apa pun yang bisa kita lakukan untuk meringankan beban baik melalui hiburan atau melalui dana komitmen untuk membantu masyarakat yang terkena dampak," kata Sey.