Senin 23 Mar 2020 21:27 WIB

Trump Perintahkan AS Gunakan Teknologi Super Atasi Corona

Trump Perintahkan Gunakan Teknologi Super Atasi Corona

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Trump Perintahkan Raksasa Digital AS Gunakan Teknologi Super Atasi Corona. (FOTO: Reuters/Leah Millis)
Trump Perintahkan Raksasa Digital AS Gunakan Teknologi Super Atasi Corona. (FOTO: Reuters/Leah Millis)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Presiden Donald Trump membentuk konsorsium beranggotakan Gedung Putih, Departemen Energi, dan sejumlah perusahaan swasta, seperti IBM, Google, Amazon dan Microsoft, serta sejumlah lembaga akademis untuk melepaskan kekuatan sumber daya superkomputer untuk mengatasi virus corona.

"Hari ini saya juga mengumumkan peluncuran konsorsium publik baru yang diselenggarakan oleh Gedung Putih, Departemen Energi dan IBM untuk melepaskan kekuatan sumber daya komputer super Amerika untuk melawan virus China," ujar Trump, yang terus bersikeras menyebut Covid-19 sebagi 'virus China', dikutip TechCrunch (23/3/2020).

Bagaimana teknologi itu bisa membantu melawan virus ini? Sistem komputasi berkinerja tinggi ini memungkinkan para peneliti untuk menjalankan sejumlah besar perhitungan dalam epidemiologi, bioinformatika, dan pemodelan molekuler.

Baca Juga: Trump Bersikap Aneh, Petinggi Iran Curiga AS yang Ciptakan Corona

"Eksperimen ini akan memakan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan jika dikerjakan dengan tangan, atau berbulan-bulan jika ditangani pada platform komputasi tradisional yang lebih lambat," tulis Dario Gil, Direktur Riset IBM.

Amazon melalui anak usaha, Amazon Web Service (AWS), sendiri telah menyumbangkan US$20 juta untuk mendukung penelitian Covid-19. Microsoft telah mengumumkan sejumlah inisiatif berbeda, meskipun sebagian besarnya untuk membantu bisnis mengatasi dampak krisis ini.

Dan Google telah meluncurkan situs web coronavirus sendiri (meskipun sangat berbeda dari yang dijanjikan Trump) dan Verily milik Alphabet membantu penduduk Bay Area menemukan situs pengujian jika diperlukan.

Mike Daniels, Wakil Presiden Sektor Publik Global di GoogleCloud, mengatakan, komputasi berkinerja tinggi dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk memproses kumpulan data besar dan melakukan simulasi kompleks dari hari ke jam.

Dia berharap dapat berpartisipasi dalam inisiatif ini bersama para pemimpin di bidang teknologi, akademisi, dan sektor publik untuk menyediakan lebih banyak sumber daya bagi para peneliti Covid-19 dan untuk menerapkan kemampuan komputasi Google Cloud terhadap pengembangan perawatan potensial dan vaksin.

Baca Juga: Awas Palsu! Ada Situs Web Tawarkan Vaksin Virus Corona

Demikian pula, Kepala Global Microsoft untuk Program AI Kesehatan, John Kahan mencatat bahwa Microsoft ingin memastikan para peneliti yang bekerja untuk memerangi Covid-19 memiliki akses ke alat yang mereka butuhkan, dengan memperluas akses ke Cloud Azure-nya dan dengan menciptakan lebih banyak peluang bagi para peneliti untuk berkolaborasi dengan para ilmuwan data perusahaan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement