Kamis 19 Mar 2020 15:55 WIB

Indotrading Utamakan Transparansi

Utamakan transparansi, Indotrading hadirkan 'permintaan beli'

Rep: Agung Fazza/ Red: Bayu Hermawan
ilustrasi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri business to business (B2B) di Indonesia terus menggeliat menghadirkan inovasi, termasuk Indotrading.  Salah satu platform direktori B2B terbesar di Indonesia ini meluncurkan fitur baru berupa 'Permintaan Beli' (Request for Quotation - RFQ), yang dirancang untuk memudahkan proses pencarian dan permintaan barang ke para supplier.

CEO Indotrading, Handy Chang menjelaskan calon pembeli hanya perlu mengisi form permintaan beli, terdiri atas nama produk, spesifikasi, jumlah yang dibutuhkan, termasuk harga di laman yang sudah disediakan. Informasi permintaan beli tersebut bakal diinformasikan ke supplier memiliki produk sesuai permintaan. Selanjutnya, seperti tender online, tiap supplier terkait mengirimkan penawaran, dan pembelilah yang menentukan pilihannya.

Dijelaskan pula keunggulan fitur RFQ terutama terkait transparansi. Pembeli tak perlu repot melakukan pencarian data penawaran via email. Semua penawaran dari supplier tersimpan dalam sistem Indotrading dan bisa diakses kapanpun. Alasan pemilihan supplier pun bisa terlihat jelas sehingga perusahaan mampu membandingkan langsung penawaran yang ada.

"Proses yang transparan memunculkan penawaran terbaik sebagai pemenang tender, dan diharapkan mampu pula menghindari adanya kecurangan,” tambah Handy, dalam siaran pers Indotrading di Jakarta, Selasa (18/3).

Fitur RFQ, sambungnya, memungkinkan pembeli mengakses penawaran dari 80 ribu mitra supplier yang bergabung dengan Indotrading, mulai usaha kecil menengah sampai perusahaan besar. Produknya pun beragam mulai perlengkapan otomotif, kelistrikan, permesinan, alat kesehatan, sanitasi, fashion sampai perlengkapan rumah tangga. Pembeli bisa juga mengundang supplier pilihan sendiri untuk memberikan penawaran. Sistem RFQ ini tidak mengenakan tambahan biaya. Fitur ini didukung pula dengan layanan 'probuyer', di mana Indotrading siap membantu pembeli menemukan barang yang dibutuhkan dengan menghubungi penyedia barang.

Dalam situasi saat ini, ketika banyak pertemuan bisnis ditunda dan dibatalkan sebagai upaya mencegah penyebaran virus COVID-19, platform Indotrading menghadirkan komunikasi terkait pengadaan barang dan jasa secara online. "Semuanya bisa secara online tanpa harus tatap muka, atau pertemuan secara fisik," ujarnya. Berdiri sejak 2012, pada tahun lalu, Indotrading sudah melayani lebih dari tujuh ribu permintaan pembelian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement