REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I atau AP I terus melakukan upaya pencegahan menyebarnya virus corona di 15 bandara yang dikelola AP I. Direktur Utama AP I Faik Fahmi memastikan penanganan terhadap kasus corona dilakukan secara maksimal di seluruh bandara, terutama di Bali. Faik menyebutkan seluruh penumpang yang hendak mendarat di Bali untuk mengisi kartu yang menyatakan bahwa penumpang tersebut dalam kondisi sehat.
"Ketika mendarat diperiksa thermal scanner, untuk suhu penumpang di bawah 38 derajat celcius bisa lewat," ujar Faik saat media luncheon di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (6/3).
Namun, AP I juga akan memeriksa apakah penumpang pernah mengunjungi kota-kota tertentu yang tengah dilanda Korona belakangan ini. Faik mengatakan petugas akan memeriksa lebih lanjut terhadap penumpang yang pernah mengunjungi kota-kota tertentu meski suhu tubuhnya di bawah 38 derajat celcius.
"Untuk peningkatan kewaspadaan kita juga memastikan melakukan proses disinfektan, terutama di seluruh area yang banyak dikunjungi pengunjung," ucap Faik.
Faik mengatakan penyemprotan disinfektan juga secara rutin dilakukan terhadap sejumlah area seperti garbarata, area bagasi, hingga konter check ini untuk memastikan tidak ada virus. AP I juga telah menyiapkan cairan pembersih tangan di tempat strategis untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus.
Faik menambahkan, AP I juga telah mewajibkan seluruh petugas bandara menggunakna masker, kaca mata pelindung, dan sarung tangan. Kata Faik, para petugas memerlukan alat perlengkapan kesehatan lantaran bersinggungan langsung dengan para penumpang. Faik menyampaikan AP I terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan di setiap bandara guna mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) agar tidak terjadi penumpukan penumpang dalam menjalani proses pemeriksaan kesehatan.
"Sejauh ini berjalan dengan baik. Sempat terjadi ada suspect penumpang dari Jepang, sudah kita tangani dan diproses KKP di bandara. Kita benar-benar tingkatkan kewaspadaan secara maksimum," kata Faik menambahkan.