Selasa 03 Mar 2020 09:47 WIB

IHSG Menguat di Tengah Penyebaran Virus Corona di Indonesia

IHSG menguat setelah sepekan terakhir memerah karena tertekan isu penyebaran virus corona.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Refleksi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Selasa (3/3). IHSG menguat 1,31 persen atau melesat 70 poin ke posisi 5.431,29 dari penutupan sebelumnya di level 5.361,34.

IHSG menguat setelah sepekan terakhir memerah karena tertekan isu penyebaran virus corona. Sebanyak 188 saham terpantau mengalami kenaikan, sementara hanya 31 saham yang mengalami penurunan.

Baca Juga

Meski demikian, sejumlah analis memprediksi pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi melemah. "Belum ada sentimen positif yang mampu menopang IHSG," kata analis riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher, Selasa (3/3).

Menurut Christopher, kecemasan terkait virus corona masih membayangi, baik dari global maupun domestik. Pada perdagangan kemarin, Senin (2/3), IHSG ditutup melemah diakibatkan kepanikan setelah diumumkan dua kasus corona di Indonesia. Secara teknis, tren pelemahan ini diperkirakan masih akan berlangsung dalam jangka menengah.

Senada dengan Christopher, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyebut penyebaran virus corona memberikasi indikasi akan berdampak negatif terhadap aktivitas kegiataan ekonomi.

Namun, menurut Nico, sejauh ini pemerintah memberikan respons yang cukup baik. Pemerintah menegaskan akan memprioritaskan anggaran terkait kasus corona tersebut. Pemerintah juga bersedia menanggung biaya perawatan terkait virus corona.

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga turut membuat kebijakan memperketat kegiatan transaksi short selling di pasar modal. Hal itu untuk mengantisipasi dampak negatif virus corona terhadap sektor tersebut.

Sedangkan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan pasar keuangan dan perekonomian, termasuk memantau dampak virus corona serta memperkuat bauran kebijakan dan koordinasi untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, serta mempercepat reformasi struktural.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement