Senin 02 Mar 2020 10:23 WIB

Rupiah Masih Melemah, Analis: Capital Outflow Jadi Pemicu

Capital outflow terutama terjadi di instrumen Surat Berharga Negara (SBN).

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Rupiah Melemah
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Rupiah Melemah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali dorong kenaikan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) pada perdagangan hari Senin, (2/3). Analis fixed-income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyampaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pagi ini dibuka melemah 57,5 poin ke level Rp 14.375 per dolar AS.

"Pelemahan tersebut terjadi di tengah mata uang regional yang terlihat mengalami penguatan terhadap dolar AS," katanya.

Baca Juga

Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut turut dipengaruhi oleh masih keluarnya dana investor asing dari pasar SBN. Berdasarkan data kepemilikan SBN yang dapat diperdagangkan per tanggal 27 Februari 2020, kepemilikan investor asing di SBN tercatat senilai Rp1.050,89 triliun.

Nilai tersebut telah mengalami penurunan senilai Rp 26,17 triliun dibandingkan dengan posisi di akhir bulan Januari 2020. Dengan demikian, di sepanjang tahun 2020, investor asing telah tercatat mengalami penurunan kepemilikan di SBN senilai Rp 10,97 triliun.

Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) seri acuan dengan tenor lima tahun pada perdagangan pagi hari ini mengalami kenaikan sebesar 12 bps di level 6,27 persen. Imbal hasil seri acuan dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 15 basis poin di level 7,10 persen.

Pada pagi ini, imbal hasil SUN rata- rata telah mengalami kenaikan sebesar 6,5 basis poin dibandingkan dengan posisi penutupan pada akhir pekan lalu. Pada pagi hari ini, BI berencana untuk masuk ke pasar SBN dengan target pembelian senilai Rp 2 triliun sebagai upaya untuk menjaga stabilitas pasar SBN dan nilai tukar rupiah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement