Jumat 28 Feb 2020 15:20 WIB

Penjualan Online Elzatta Meningkat 10 Kali Lipat

Dengan adanya penjualan digital maka sangat terbuka pasar di luar negeri.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
CEO Elcorps, Elidawati Ali Oemar memberikan sambutan pada peresmian Galeri Elzatta di Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (28/2).
Foto: Republika/Abdan Syakura
CEO Elcorps, Elidawati Ali Oemar memberikan sambutan pada peresmian Galeri Elzatta di Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Brand Fashion muslim Indonesia Elzzat Hijab, menargetkan tahun ini penjualan secara online bisa terus meningkat. Menurut Vice President Elzatta, Tika Latifani Mulya, dengan adanya penjualan digital, maka sangat terbuka pasar di luar negeri. 

"Makanya, walaupun toko offline di Bandung banyak tapi yang onlinenya kami garap. Ada website, sosial media dan lainnya," ujar Tika di acara Pembukaan Galeri Elzatta di Jalan Riau Kota Bandung, Jumat (28/2).

Baca Juga

Tika mengatakan, sebenarnya penjualan online sudah mulai digenjot. Tapi belum  dioptimalkan bila dibandingkan offline. Namun yang jelas, pasar online itu ada dan besar.

"Makanya kami kaget, dari 2018 ke 2019 peningkatan online kami 10 kali lipat. Artinya, marketnya besar. Harapan 2020 bisa lebih tinggi lagi," katanya.

photo
CEO Elcorps, Elidawati Ali Oemar (kanan) bersama Istri Politisi Sandiaga Uno, Nur Asia Uno (tengah) melihat sejumlah koleksi busana muslim di Galeri Elzatta, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (28/2).

Menurut Tika, walaupun belum mengekspor produk secara resmi tapi pembelian untuk di bawa ke luar negeri banyak. Seperti malaysia,  kadang ada konsumen yang membeli kemudian dijual di Malaysia. 

"Brand Dauky, onlinenya 20 persen visitornya dari Amerika Serikat," katanya.

Saat ini, kata dia, pasar hijab di Indonesia banyak sejakali. Apalagi dengan adanya gelombang hijrah, maka banyak orang yang semakin memperhatikan apa yang dipakai. Apakah lisftylenya sudah seusia syariat atau belum. 

"Komunitas hijrah ngaruh ke penjualan kita. Karena yang tadinya nggak ke garap, jadi ke garap sama kita. Jadi ada pasar yang baru buat kami," katanya. 

Terkait koleksi, menurut Tika, Elzatta menonjolkan puspa warna. Yakni, bermain motif bunga, tapi warna tetap Elzatta. "Warna Elzatta itu warna cantik seperti pink, nude, cokelat," katanya.

Elzatta, kata dia, memang sejak lahir motifnya bunga tapi dimodifikasi. Selain itu, Elzatta unggul di motif nusantaranya. Jadi bentuknya  bisa batik, tenun, dan lain-lain.

"Bunga itu karena, identik dengan perempuan feminim. Bunga dengan perempuan deket. Itu ciri khas kami," katanya.

Sedangkan aplikasinya, kata dia,  bisa ke tunik, gamis, atau lainnya. Elzatta pun, bisa untuk semua suasana. Yakni, baik untuk daily, focasional, atau dirumah saja atau lainnya. "Bahkan 70 persen pakaian kami bisa untuk busui friendly. Karena memang kami ingin benar-benar menghadirkan ya1ng dibutuhkan market. Itu yang kami lakukan," katanya.

Best seller Elzatta, kata dia, adalah gamis. Karena polanya nyaman tapi modelnya tak membuat terlihat lebih besar. Serta, harga kompetitif dan modelnya bagus. 

Di tempat yang sama, Istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno menilai saat ini hijab bukan hanya menjadi produk lokal, tapi internasional. Indonesia ikut andil dalam produk hijab ini. Dengan begitu kepada para pengusaha Indonesia terus percaya diri dengan produk dalam negeri.

"Produk kita itu hebat-hebat. Makanya kita harus percaya diri dengan produk kita. Kalau bukan sama kita sama siapa lagi. Kalau tidak sekarang kapan lagi," kata Nur Asia Uno di sela-sela pembukaan Gerai Elzatta.

Nur Asia mencontohkan, produk hijab Elzatta yang sudah mengglobal. "Ini yang harus terus kita dorong. Sudah saatnya produk lokal mendunia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement