Rabu 26 Feb 2020 16:17 WIB

Akibat Corona, Bank Mandiri Selektif Salurkan Kredit

Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit 2020 bisa tumbuh di kisaran 8-10 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Royke Tumilaar menyebut bakal lebih selektif dalam memilih nasabah calon penerima kredit dari Bank Mandiri.
Foto: darmawan / republika
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Royke Tumilaar menyebut bakal lebih selektif dalam memilih nasabah calon penerima kredit dari Bank Mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Royke Tumilaar menyebut bakal lebih selektif dalam memilih nasabah calon penerima kredit dari Bank Mandiri. Sikap itu dipilih perbankan sebagai respons atas penyebaran virus corona yang berdampak pada pelemahan ekonomi dunia, termasuk di Indonesia.

"Terus terang kita akan lebih selektif karena situasi ekonomi akibat virus corona. IHSG saja turunnya cepat sekali. Jadi kita akan sangat selektif," kata Royke saat ditemui di Mandiri Club, Jakarta, Rabu (26/2).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, sejatinya Bank Mandiri sudah siap untuk meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit, baik kredit komersial untuk segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun korporasi. Hanya saja, situasi pelemahan ekonomi yang dipicu oleh virus corona menjadi sangat penting bagi perseroan.

Diketahui, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit pada tahun 2020 ini bisa tumbuh di kisaran 8-10 persen secara tahunan. Tahun 2019 lalu, realisasi penyaluran kredit mencapai Rp 907,5 triliun atau tumbuh sekitar 10,6 persen dari tahun 2018 lalu.

Royke menjelaskan, khusus untuk kredit korporasi, Bank Mandiri akan melihat faktor risiko global. Sementara, bagi segmen UMKM pihaknya akan melihat betul peluang domestik dari para calon debitur untuk menjalankan usahanya jika mendapatkan suntikan modal.

"Korporasi lihat global, kalau UMKM lebih ke domestik. Tapi, kalau dampak corona ini lama-lama bisa kena UMKM juga karena banyak supply chain yang terganggu," tuturnya.

Royke  menambahkan bahwa Bank Mandiri akan berupaya untuk meningkatkan porsi kredit bagi UMKM pada tahun ini.

Tahun lalu, ia menyebut porsi kredit untuk segmen UMKM sekitar 10-15 persen terhadap total penyaluran kredit Bank Mandiri. Memasuki 2020 ini, pihaknya menargetkan agar porsi kredit UMKM bisa naik ke level 20 persen terhadap total kredit yang disalurkan.

Dalam jangka panjang, Royke menuturkan, Bank Mandiri akan terus memperbaiki ekosistem digital perbankan untuk mempermudah penyaluran kredit. Hal itu sekaligus demi menghemat biaya operasional dalam menyalurkan kredit secara konvensional. Cara digital dipilih karena dipandang jauh lebih mudah dan hemat bagi perbankan saat ini untuk memperluas bisnis penyaluran kredit.

"Digital bagi kita nomor satu untuk jangka panjang. Semua platform akan mengarah ke digital. Baik untuk pinjaman UMKM, korporasi. Tapi apakah akan dipacu, kita lihat perkembangan ekonomi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement