REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Produsen pesawat komersil yang berbasis di Toulouse, Perancis, Airbus, berencana mengucurkan investasi untuk program pesawat jet penumpang A220 pada tahun ini. Rencananya, investasi yang disiapkan berkisar 539 juta dolar AS hingga 1,08 miliar dolar AS.
Dilansir Reuters, Jumat (21/2), Ketua Eksekutif Guillaume Faury mengatakan hal tersebut saat berada di pabrik A220 perusahaan di Mirabel, di luar Montreal, Kamis (20/2). Sementara itu diketahui, A220 yang sebelumnya dikenal sebagai CSeries adalah pesawat yang memiliki 110-130 kursi atau sedikit lebih kecil dari jet A320 andalan Airbus.
Airbus telah meningkatkan produksi A220 menuju tingkat kapasitas bulanan maksimum 10 di fasilitasnya di Mirabel dan ke tingkat bulanan empat di Mobile, Alabama. Adapun target yang diharapkan akan dicapai pada pertengahan dekade ini.
Sebelumnya diketahui, Airbus meningkatkan kepemilikannya dalam program A220 dan dikenal dengan sebutan sebagai Airbus Kanada menjadi 75 persen dari 50,1 persen. Hal itu setelah adanya kerja sama dengan pemerintah provinsi Quebec Kanada untuk membeli 33,5 persen saham Bombardier (BBDb.TO).
Dengan kesepakatan itu, Bombardier keluar dari industri penerbangan sipil dan memperkuat posisi pembuat rencana Eropa dalam persaingan yang sedang berlangsung dengan saingannya, yakni Boeing Co (BA.N) produsen pesawat asal Amerika Serikat.
Produksi di Amerika Serikat menjadi lebih penting bagi Airbus sejak pemerintah Amerika Serikat mengenakan tarif pada jet yang dibuat di Eropa untuk pembelian oleh maskapai penerbangan AS setelah sengketa tarif selama bertahun-tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
