REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Ekonomi Amerika Serikat (AS) belum kehilangan tenaganya. Optimisme ini disampaikan Wakil Ketua Federal Reserve AS Richard Clarida, Kamis (20/2), di tengah kekhawatiran pasar terhadap potensi perubahan kebijakan bunga bank sentral di tengah wabah virus corona.
Clarida menjelaskan, fundamental Amerika masih kuat. Pertumbuhan ekonomi terus berlanjut, pasar tenaga kerja dalam kondisi terkuat dalam 50 tahun terakhir dan stabilitas harga dengan inflasi yang berjalan mengarah ke target.
"Ini gambaran bagus," ujarnya seperti dilansir di Reuters, Kamis (20/2).
Data ekonomi pada Kamis (20/2) menunjukkan, aktivitas pabrik di wilayah Atlantik tengah AS pada Februari sudah meluas dibandingkan yang diharapkan. Indeks bisnis pun mencatat level tertinggi dalam kurun waktu tiga tahun.
Dalam beberapa pekan terakhir, pejabat Federal Reserve mengatakan, masih terlalu dini untuk menilai dampak ekonomi yang akan ditimbulkan oleh wabah virus korona terhadap ekonomi AS. Tapi, mereka sangat optimistis, efek yang terjadi bersifat sementara.
Kegelisahan AS terhadap dampak corona bukan tanpa sebab. Corona yang berpusat utama di China diprediksi mengganggu rantai pasok sejumlah perusahana Amerika yang memiliki pabrikan di China.
Awal pekan ini, Apple Inc sudah mengeluarkan proyeksi penurunan pendapatan karena epidemo corona yang menghambat rantai pasokannya.
China, ekonomi terbesar kedua di dunia, masih berjuang untuk mengembalikan kinerja sektor manufakturnya setelah pembatasan perjalanan tenaga kerja mereka.
Pada 2019, bank sentral AS tercatat menurunkan biaya pinjaman sebanyak tiga kali. Tapi, pada tahun ini, mereka mengindikasikan untuk mempertahankan suku bunga kecuali ada perubahan signifikan dalam prospek ekonomi Amerika.
Clarida memastikan, bank sentral akan terus memantau perkembangan virus corona dan dampaknya. "Karena China adalah bagian besar dari ekonomi global," katanya.
Clarida juga mengatakan, saat ini kondisi dunia mulai membaik. Ketegangan perdagangan antara AS dengan Cina mulai mereda, Meksiko dan Kanada pun melunak seiring dengan resolusi yang lebih tertib untuk Brexit. Hal ini dapat membantu meningkatkan investasi bisnis AS yang berjuang tumbuh selama berbulan-bulan.
"Tidak ada keraguan akan penurunan ketidakpastian kebijakan perdagangan global.. sejauh ini menjadi faktor yang menahan investasi, yang seharusnya menjadi positif di tahun ini," kata Clarida.