REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Permata Tbk optimis pembiayaan akan tumbuh positif pada tahun ini. Perusahaan telah masuk ke segmen komersial dan korporasi.
Direktur Shariah Banking Bank Permata Herwin Bustaman mengatakan perusahaan menargetkan pembiayaan akan tumbuh 9 persen-10 persen pada tahun ini. "Pertumbuhan statistik perbankan syariah memang melambat begitu juga dengan perbankan konvesional tapi kita optimis bisa tumbuh sama dengan industri sebesar 9-10 persen pada tahun ini dan tahun lalu 7-8 persen," ujarnya kepada Republika.co.id usai konferensi pers Paparan Kinerja Bank Permata di Gedung WTC, Jakarta, Rabu (19/2).
Herwin menjelaskan target pembiayaan tersebut mencakup dua segmen yakni Porsi segmen komersial dan segmen korporasi."Mungkin keduanya porsinya 50:50 untuk pembiayaan," ucapnya.
Menurutnya segmen korporasi yang disasar perusahaan BUMN, top tier client. Sedangkan segmen komersial berdasarkan industri yang disasar perusahaan.
"Portofolio kami dari situ masih kecil sedangkan potensinya besar. Kalau komersial biasanya kami lihat industrinya, tetapi yang menarik itu BUMN," ucapnya.
Permata Syariah telah memberikan pembiayaan sindikasi ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pembangunan pembangkit listrik. "Kami akan mendorong pembiayaan korporasi sejalan dengan arahan pemerintah untuk mendorong swasta terlibat dalam pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Sementara Direktur Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo menambahkan pada 2019 merupakan tahun yang cemerlang bagi perusahaan karena melakukan berbagai kolaborasi dan sinergi dengan Fintech oleh Retail Banking, kerja sama bisnis Wholesale Banking, inisiatif baru di Unit Usaha Syariah PermataBank serta pencapaian baik dari digital banking melalui API Banking, PermataMobile X, PermataBank.com dan Model Branch baru serba digital.
"Kami optimis dapat menjaga pertumbuhan berkelanjutan yang lebih kuat dan profitable ke depannya," ucapnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika