Senin 17 Feb 2020 07:44 WIB

Teten Ajak Kicau Mania Berkoperasi

Perputaran uang bisnis burung berkicau mencapai Rp 1,7 triliun dalam setahun

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para penggemar burung atau yang kerap disapa kicau mania untuk mulai berkoperasi. Dorongan itu setelah melihat perputaran uang dalam bisnis burung berkicau mencapai Rp 1,7 triliun dalam setahun.

Teten mengatakan, pemerintah akan sangat mendukung pembentukan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia yang akan mewadahi para penggemar burung kicau di Tanah Air. "Saya mendukung pembentukan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia agar bisa menjadi landasan pengembangan bisnis kicau mania di Indonesia," kata Teten, dalam keterangannya, Ahad (16/2).

Pada waktu yang sama, Teten sekaligus meresmikan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia dan membuka Festival dan Kompetisi Burung Berkicau Piala Menkop I. Ia sekaligus menandatangani prasasti yang akan dipasang di Pasar Burung Bogor dan Koperasi Komunitas Kicau Indonesia.

Ratusan penggemar burung berkicau hadir dalam acara kontes burung berkicau tersebut, mereka mengikuti acara kontes burung dari berbagai jenis mulai dari murai batu, anis merah, kacer, cucak hijau, dan lain-lain.

Menurut Teten, kicau mania bukan sekadar hobi, melainkan upaya untuk bisa melestarikan burung karena ketika burung itu punya nilai ekonomi maka burung-burung tersebut tidak akan punah.

“Karena akan diternakkan, tinggal bicara dengan Kementerian LHK enggak boleh takut dengan para kicau mania ini. Ada beberapa jenis burung yang punya nilai ekonomi karena sering masuk di dalam kontes dan itu pasti tidak akan punah karena itu akan diternakkan, akan dibudidayakan,” katanya.

Terlebih, Teten mengutip data pada 2019 di Indonesia ada sekitar 1.794 jenis burung yang harus terus dijaga kelestariannya. Bahkan di negara lain seperti di India, para pecinta burung sudah berhasil menernakkan burung merak biru sehingga bisa diperjual belikan secara internasional.

“Di kita belum, ke depan mestinya Kementerian LHK bisa memberikan kepada koperasi hak untuk menternakkan binatang langka supaya tidak punah, paling tidak para pecintanya tidak lagi berburu di hutan tapi hasil ternak,” katanya.

Kicau mania juga menurut Teten, merupakan suatu peluang usaha dimana Presiden Jokowi pernah menyebutkan ada Rp 1,7 triliun dari perdagangan atau uang yang beredar di bisnis burung berkicau mulai dari budidaya, ternak, sangkar, pakan burung, sampai ke obat-obatan.

“Jadi ini kegiatan yang sangat besar manfaatnya karena itu sekali lagi kita semarakkan terus dan ini jangan lupa kebanyakan pelaku kicau mania ini sektor informal, jadi ide untuk membuat koperasi kicau Indonesia sangat tepat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement