REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siap bekerja keras untuk mencapai target pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 8,3 persen pada 2024. Seiring sasaran itu, juga diupayakan mampu mendongkrak kontribusi sektor manufaktur bagi perekonomian nasional hingga 18,9 persen.
“Oleh karenanya, kami fokus terhadap peningkatan investasi dan ekspor. Kami akan meyakinkan para calon investor sektor industri agar mau masuk ke Indonesia, terutama untuk menghasilkan produk substitusi impor,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Sabtu (15/2).
Agus menyampaikan dirinya telah meminta kepada semua jajarannya agar memiliki kemampuan menganalisa pencapaian target kuantitatif. “Selain itu, yang terpenting adalah bisa menyusun response policy yang cepat dan tepat,” tegasnya.
Agus menuturkan kementeriannya bertekad untuk turut mendorong komitmen dari para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia supaya segera terealisasi. “Kami sangat optimistis dengan beberapa komitmen industri skala besar seperti Hyundai, Toyota, dan Amazon,” sebutnya.
Selain itu guna menggenjot nilai ekspor manufaktur nasional, Kemenperin semakin aktif mengajak pelaku industri lebih agresif lagi membuka peluang pasarnya di negara-negara nontradisional. “Di samping itu, perlunya perluasan atau diversifikasi produk ekspor yang diarahkan untuk dapat menikmati fasilitas pembiayaan ekspor,” tuturnya.