Senin 10 Feb 2020 16:28 WIB

PGN Mulai Ekspansi Bisnis LNG di Luar Negeri

Ekspansi bisnis LNG PGN tak hanya ke Asia namun juga pasar Jepang dan Eropa

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memulai ekpansi bisnis Liquefield Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di luar negeri. Langkah ini merupakan langkah baru perusahaan yang sebelumnya dikelola langsung oleh Pertamina.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menjelaskan ekspansi yang dilakukan perusahaan tak hanya di pasar Asia saja, tetapi juga ke Jepang dan Eropa. Langkah ini dilakukan perusahaan untuk pengembangan portofolio PGN ke depan.

"Kami mulai melakukan ekspansi bisnis LNG ini untuk meningkatkan portofolio kita dan juga untuk mengembangkan bisns," ujar Gigih di Komisi VII, Senin (10/2).

Gigih merinci Myanmar menjadi negara yang ditargetkan jadi konsumen utama LNG PGN dengan potensi serapan LNG mencapai 0,5 Metrik Ton Per Annum (MTPA). "Atau 9 kargo per tahun, mulai 2021 selama 5-7 tahun," kata Gigih.

Kemudian potensi berikutnya adalah Filipina dengan total potensi kebutuhan bisa mencapai 1 MTPA atau 18 kargo per tahun dari tahun 2023 hingga tahun 2043. Lalu ada juga potensi di Jepang dengan hingga total sekitar 2 kargo pada tahum 2020 ini.

China juga diproyeksi menjadi sasaran pemasaran PGN dengan total potensi kebutuhan sebanyak 6 hingga 7 kargo per tahun yang dimulai pada tahun ini. Potensi kerja sama jual beli gas dengan China sebentar sudah dimulai dengan Sinopec sejak tahun lalu.

Potensi berikutnya adalah di eropa dengan volume LNG sebesar 2 kargo untuk tahun ini. "Tahun ini 2 kargo potensi di pasar spot Eropa," ujar Gigih.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Racmat Utama menyatakan perseroan dalam perannya sebagai subholding gas, saat ini menuju fase baru dalam memperkuat pengelolaan bisnis gas bumi secara terintegrasi baik melalui pipa, CNG, dan LNG.

Dalam mewujudkan pemanfaatan gas bumi nasional yang optimal, PGN mendapat mandat dari Pertamina sebagai holding migas untuk menyediakan pasokan dan pembangunan infrastruktur Liquid Natural Gas (LNG) bagi penyediaan tenaga listrik PT PLN. Target penandatanganan Head of Agreement antara PGN dan PLN adalah Kuartal I 2020.

“Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, Pertamina menerima penugasan untuk menyediakan pasokan dan membangun infrastruktur LNG untuk PLN. Kemudian untuk mempercepat penyelesaian penugasan tersebut, PGN selaku subholding gas ditunjuk untuk mengkoordinir pelaksanaannya,” ungkap Rachmat Hutama.

Dalam penugasan ini, PGN akan berkoordinasi dengan PLN maupun afiliasinya untuk dapat menyelesaikan skema bisnis dan penugasan dalam jangka waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Pembangunan infrastruktur LNG untuk Pembangkit Listik, volume LNG ditargetkan sebesar 260 BBTUD untuk meningkatkan efisiensi PLN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement