REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan tambang timah milik negara, PT Timah sedang melakukan penjajakan untuk ekspansi ladang baru di Afrika. Langkah ini dilakukan perusahaan untuk bisa menambah cadangan dan meningkatkan produksi timah.
Direktur Utama PT Timah, Riza Pahlevi Tabrani menjelaskan perusahaan saat ini menjajaki dua negara di Afrika, yaitu Nigeria dan Tanzania. Di Nigeria, perusahaan sedang merampungkan perizinan untuk bisa melakukan penambangan.
"Afrika lagi dua jajaki. Yang satu sih kayak lagi ngurus amdal di Nigeria. Kalau eksplorasi sedang jalan intensif," ujar Riza di Hotel Borobudur, Senin (10/2).
Riza menjelaskan ekspansi perusahaan di Afrika karena negara tersebut masih mempunyai potensi cadangan yang sangat besar. Tak hanya timah, Riza menjelaskan banyak mineral lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk dikembangkan.
Namun, pengembangan bukan tanpa tantangan. Masalah infrastruktur menjadi persoalan disana.
Ia menjelaskan persoalan logistik dan ketersediaan infrastruktur menjadi tantangan perusahaan untuk pengembangan lahan. "Tantangan terbesar di Afrika adalah infrastruktur. Jadi kalau kita bersyukur lah infra kita gak sulit. Kalau disana, logistik alat aja sulit. Lalu security juga. Ada beberapa negara sudah stabilx tapi ada juga enggak. Tapi sumberdaya masih oke banget," ujar Riza.
Riza berharap dengan adanya ekspansi luar negeri selain menambah produksi perusahaan juga menambah portofolio perusahaan dalam pertambangan. Selain ekspansi cadangan, perusahaan juga mengaku tetap menjaga pasar internasional agar penjualan perusahaan juga terus terjaga.