Jumat 07 Feb 2020 21:34 WIB

Indonesia Kaya Sumber Energi Baru dan Terbarukan

Kendalnya adalah cuaca sering berubah.

Majelis Reboan Hidayatullah membahas energi baru dan terbarukan.
Foto: Dok Hidayatullah
Majelis Reboan Hidayatullah membahas energi baru dan terbarukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hidayatullah kembali menggelar Majelis Reboan  di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jakarta.  Diskusi Rabu (5/2) menampilkan nara sumber, Dipl Ing Haikal Jauhari  MSc. Ia membawakan materi “Pemanfaatan Energi Terbarukan, Tepat Guna di Indonesia.”

Dalam uraiannya, pria murah senyum itu menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara kaya sumber energi baru dan terbarukan.

“Indonesia kaya sumber energi baru dan terbarukan. Tetapi belum semua benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Oleh karena itu dikenal istilah energi baru dan terbarukan. Baru artinya belum tentu bisa terbarukan. “Kalau terbarukan artinya tidak habis sepanjang masa,” tegasnya.

Salah satu sumber energi paling dekat dengan kehidupan di Indonesia adalah sinar matahari.

“Seperti energi surya, potensinya di Indonesia sangat besar, rata-rata 4,8 kilowat per jam per hari. Kalau kita punya area 100 m persegi, maka kalkulasinya kurang lebih cukup untuk menerangi 100 rumah, masing-masing 720 watthour,” urainya.

Akan tetapi, tidak berarti tanpa kendala. “Ada kendala, cuaca di Indonesia ini sebagai kathulistiwa, cuacanya sering berubah. Awan sering muncul menutupi intensitas cahaya matahari, sehingga menjadi kendala Awan lewat lima menit saja, suplai cahaya matahari bisa drop. Karena tiba-tiba saat beban digunakan, suplai hilang,” urainya.

Fakta itu, kata dia,  menunjukkan bahwa Indonesia kurang cocok untuk pembangunan energi surya skala besar. Ini sebab kenapa tidak bisa jalan di Indonesia.

“Di sini alasan mengapa kita butuh dan benar-benar perlu energi yang lebih tepat dan lebih berguna, yang baru dan terbarukan,” ungkapnya.

Dalam kenyataannya hal ini masih butuh usaha keras dan waktu cukup panjang, karena selain hal baru, secara teknologi masih dinilai membutuhkan penyempurnaan. 

Majelis Reboan adalah forum sharing ekonomi keumatan dan pemberdayaan sumber daya alam di Indonesia yang dikoordinatori oleh Kabid Ekonomi DPP Hidayatullah, Asih Subagyo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement