Jumat 07 Feb 2020 10:44 WIB

IHSG Menguat Terimbas Sentimen Positif Perekonomian Nasional

IHSG dibuka menguat ke posisi 5.988,05

IHSG Menguat. Layar besar menunjukan pergerakan indeks saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (foto ilustrasi).
Foto: Republika/ Wihdan
IHSG Menguat. Layar besar menunjukan pergerakan indeks saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (foto ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan dibuka lebih tinggi. Ini melanjutkan penguatan seiring persepsi investor terhadap ekonomi nasional yang masih optimis.

IHSG dibuka menguat 0,91 poin atau 0,02 persen menjadi 5.988,05. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,86 poin atau 0,09 persen menjadi 976,56.

Baca Juga

"Persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap baik menopang optimisme. Peluang IHSG untuk melanjutkan kenaikan pada perdagangan saham hari ini masih terbuka," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat (7/2).

Sentimen dari dalam negeri, ia mengemukakan, Bank Indonesia (BI) tetap optimistis terhadap prospek pertumbuhan PDB Indonesia yang didukung oleh harapan peningkatan ekspor dan konsumsi rumah tangga. "Hal itu tercermin melalui surveiBI terhadap konsumen yang mengindikasikan optimisme yang tetap terjaga," katanya.

Bank Indonesia mencatat optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi atau Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Januari 2020 mencapai 121,7. Meski lebih rendah dari 126,4 pada Desember 2019, namun masih terjaga di level optimis yakni di atas 100.

Di sisi lain, lanjut dia, Undang-Undang Omnibus tentang Perpajakan yang direncanakan terbit pada 2020 diharapkan bisa menarik investasi langsung dari luar negeri.

"Omnibuslaw akan menempatkan semua kebijakan dan ketentuan pajak di bawah satu peraturan. Fokus dalam Omnibus Perpajakan ini untuk memperbaiki dan memfasilitasi perbaikan ekonomi, terutama yang berkaitan dengan income tax (pajak penghasilan/PPh). Salah satunya dengan realisasi penghapusan income tax baik untuk pelaku domestik maupun luar negeri," paparnya.

Ia menambahkan reformasi itu akan mencakup pengurangan PPh badan secara bertahap sampai 2023, suatu penghapusan pajak dividen dengan beberapa kriteria, dan fasilitas insentif pajak yang komprehensif.

"Diharapkan dapat menyederhanakan peraturan nasional, daerah, dan meringankan beban berbisnis di Indonesia," katanya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 44,19 poin (0,19 persen) ke 23.829,40, indeks Hang Seng turun 234,00 poin (0,85 persen) ke 27.259,69, dan indeks Straits Times melemah 20,83 poin (0,64 persen) ke posisi 3.210,72.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement